Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.370 per dolar AS pada Senin (18/9). Mata uang Garuda melemah 14 poin atau turun 0,09 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.373 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada, mata uang di kawasan Asia dominan ditutup di zona merah. Rupee India minus 0,06 persen, peso Filipina jatuh 0,07 persen, dolar Singapura merosot 0,08 persen, ringgit Malaysia jatuh 0,17 persen, dan yuan China ambruk 0,20 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lain sisi, penguatan dirasakan dolar Hong Kong yang naik 0,07 persen, baht Thailand plus 0,07 persen, yen Jepang menguat 0,10 persen, dan won Korea Selatan melesat 0,14 persen.
Namun, mata uang negara maju dominan perkasa. Poundsterling Inggris minus 0,05 persen, euro Eropa plus 0,05 persen, franc Swiss menguat 0,13 persen, dolar Kanada naik 0,10 persen, dan dolar Australia menguat 0,07 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyebut pelemahan rupiah dan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS imbas sentimen risk off di pasar.
"Investor mengkhawatirkan recovery ekonomi dunia akan terhambat oleh harga minyak mentah yang semakin tinggi," katanya kepada CNNIndonesia.com.