Pedagang Kuliner Pusing Tertekan Kenaikan Harga Bahan Pokok

CNN Indonesia
Selasa, 03 Okt 2023 08:07 WIB
Kenaikan harga bahan pokok membuat sejumlah pedagang kuliner termasuk warteg pusing tujuh keliling karena membuat biaya produksi mereka naik.
Kenaikan harga bahan pokok membuat sejumlah pedagang kuliner termasuk warteg pusing tujuh keliling karena membuat biaya produksi mereka naik. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kenaikan harga bahan pokok membuat sejumlah pedagang kuliner termasuk warteg pusing tujuh keliling.

Adeline, pengusaha kuliner yang memiliki kedai di Sidoarjo, mengaku pusing dengan lonjakan harga pangan, khususnya beras dan cabai.

"Pusing, beras mahal, cabai merah besar juga jadi Rp40 ribu yang biasanya Rp16 ribu per kg," tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adel yang kedainya menjual beragam jenis makanan seperti nasi goreng hingga mie pangsit, juga mengeluhkan harga mentimun yang naik dari Rp6.000 per kg menjadi Rp10 ribu per kg.

Meski bahan pangan kian melonjak, Adel tak sampai hati untuk menaikkan harga dagangannya. Ia khawatir menaikkan harga bisa membuat dagangannya tak laku.

Untuk menyiasatinya, ia mengurangi porsi dan ukuran dagangannya.

"Ya kayak biasanya, diundakno yo gak payu (dinaikkan harganya juga gak laku). Jadinya semua tetap. Cuma kadang porsi nasi aku kurangi, tapi sayurnya ku tambah," katanya.

Ia mengaku setiap hari membutuhkan 2-5 kg beras untuk berjualan.

Setali tiga uang, pedagang kaki lima yang berjualan nasi uduk di kawasan Jakarta Selatan Syarif juga mengaku naiknya harga bahan pangan membuatnya pusing.

Untuk beras misalnya. Syarif mengatakan harganya naik Rp70 ribu dari Rp530 ribu per karung menjadi Rp600 ribu. Kenaikan harga beras telah ia rasakan sebulan terakhir dan belum ada penurunan harga hingga saat ini.

Tak hanya beras, Syarif juga mengeluhkan harga cabai, bawang dan ketimun yang juga naik belakangan ini. Sebelumnya, ia membeli cabai dengan harga Rp25 ribu per kilogram. Namun kini harganya menjadi Rp40 ribu per kilogram.

[Gambas:Video CNN]

Sementara harga ketimun yang sebelumnya ia beli dengan harga Rp7.000 per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram.

Di tengah kenaikan harga bahan pokok itu, ia tak berani untuk menaikkan harga menu yang disajikan di warungnya.

"Harga kami enggak ikut naik. Kalau harga naik nanti pembelinya kabur. Kami enggak ada niatan untuk naikkan harga juga," kata dia.

"Pendapatan kami tentu jadi berkurang. Jadi pusing juga ya, lumayan berasa naiknya harga pangan ini," ungkap Syarip.

(del/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER