Rangkul Pebisnis Lokal, Erick Thohir Kaji Ulang Kebijakan Investasi RI

CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2023 15:31 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir akan mengkaji ulang kebijakan investasi RI demi merangkul pengusaha lokal. (CNN Indonesia/Dhio Faiz Syarahil).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir mengatakan pemerintah tengah mereview kebijakan investasi di tanah air.

Langkah ini dilakukan buntut rentetan masalah yang mewarnai masuknya duit asing ke Indonesia, termasuk meledaknya kerusuhan di Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Tujuannya, supaya pengusaha lokal bisa ikut berperan dalam investasi tersebut. Pernyataan itu disampaikan Erick di sela-sela Indonesia-China Business Forum di Beijing.

"Kebetulan saya jadi Menko (Marves) mewakili Pak Luhut (Luhut Binsar Panjaitan), saya akan mereview kebijakan investasi yang melibatkan juga pengusaha daerah supaya kita bisa rangkul sama-sama," kata Erick dikutip dari Antara, Selasa (17/10).

Erick mengatakan hubungan Indonesia-China sudah terjalin lama, bukan hanya di era Presiden Joko Widodo. Bahkan, ia menyinggung soal kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia pada ratusan tahun lalu.

Oleh karena itu, ia meminta hubungan diplomatik kedua negara ini tidak dipolitisasi.

"Nah, saya berharap tentu hubungan ini (Indonesia-China) jangan dipolitisasi. Tapi apakah kita perlu introspeksi? Perlu, karena kita sampaikan bahwa yang namanya peningkatan dari pertumbuhan ekonomi ini jangan sampai juga meninggikan disparitas kaya dan miskin," tuturnya.

Meski akan mengkaji ulang kebijakan investasi, Erick menekankan aliran modal asing sangat penting. Ia menyebut investasi bisa mendorong penciptaan lapangan kerja hingga ekosistem industri dan turunannya.

Erick tengah mendampingi langsung kunjungan kerja Presiden Jokowi ke China. Pada hari pertama, ia menyebut Indonesia sudah mengantongi kerja sama baru bernilai US$12,6 miliar atau Rp197,48 triliun (kurs Rp15.673 per dolar AS).

Terlepas dari itu, investasi di Rempang yang dilakukan perusahaan China Xinyi Group mendapatkan perlawanan warga lokal. Kelompok masyarakat adat menolak kediamannya digusur untuk pembangunan pabrik kaca dan solar panel terbesar kedua setelah China.

Pada tahap awal, Xinyi Group meneken kerja sama senilai Rp175 triliun untuk pembangunan pabrik di atas lahan 2.000 hektare. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dengan pimpinan perusahaan tersebut di Chengdu, China pada 28 Juli 2023 lalu.

Nantinya, total investasi di Rempang Eco City diprediksi bisa menyentuh Rp381 triliun. Kawasan ini adalah satu dari sekian banyak proyek strategis nasional (PSN) di era Jokowi.

Sejatinya, Rempang bukan destinasi pertama Xinyi di Indonesia. Perusahaan China itu sudah lebih dulu berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik pada 2022 lalu.

Investasi Xinyi di Gresik bernilai US$700 juta. Mereka menandatangani MoU dengan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) untuk membeli lahan yang digunakan untuk pembangunan pabrik kaca.



(skt/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK