Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.716 per dolar AS pada Selasa (17/10). Mata uang Garuda naik 5 poin atau plus 0,03 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.718 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia juga dominan ditutup di zona hijau. Won Korea Selatan naik 0,02 persen, rupee India dan ringgit Malaysia tumbuh 0,03 persen, dan peso Filipina plus 0,09 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lain sisi, pelemahan dialami yuan China yang turun 0,05 persen, dolar Hong Kong minus 0,06 persen, yen Jepang amblas 0,11 persen, dolar Singapura anjlok 0,17 persen, dan baht Thailand layu 0,42 persen.
Namun, mata uang negara maju mayoritas loyo. Poundsterling Inggris minus 0,42 persen, euro Eropa turun 0,18 persen, franc Swiss ambruk 0,19 persen, dolar Kanada merosot 0,15 persen, dan dolar Australia naik 0,20 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyebut rupiah tidak banyak bergerak dari pembukaan pagi ini yang berada di zona hijau.
"Ini terjadi di tengah konsolidasi dolar AS, di mana investor menimbang resiko perang Israel-Hamas dengan sikap The Fed yang cenderung dovish akhir-akhir ini. Investor cenderung wait and see menantikan data ekonomi AS malam ini serta serangkaian pidato pejabat The Fed minggu ini," katanya kepada CNNIndonesia.com.