Sinar Mas Agribusiness and Food Dukung Transformasi Rantai Pasok Sawit

SMART | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Nov 2023 16:22 WIB
Gelaran SMART SEED yang diselenggarakan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food. (Foto: Arsip SMART)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagai salah satu komoditas terpenting di dunia, minyak kelapa sawit tengah menghadapi tantangan besar dalam hal keberlanjutan. Ini menyusul meningkatnya permintaan dari pelanggan dan regulator internasional untuk menunjukkan kemajuan dalam sejumlah indikator keberlanjutan, seperti deforestasi, emisi karbon, dan praktik ketenagakerjaan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah penerapan Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR), yang akan melarang masuknya komoditas yang terkait dengan deforestasi atau degradasi hutan setelah Desember 2021 ke dalam wilayah tersebut. Peraturan ini akan diterapkan pada akhir tahun 2024.

Menyikapi hal ini, produsen kelapa sawit, pembeli, organisasi masyarakat sipil, dan pemerintah meningkatkan kolaborasi rantai pasok berkelanjutan dalam acara SMART SEED (Social and Environmental Excellence Development) yang diselenggarakan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food.

Gelaran SMART SEED yang ke-9 ini mengusung tema "Transformasi Rantai Pasok dalam Mendukung Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan" bertempat di Hotel Four Points, Bali, Selasa (31/10).

Head of Traceability and Responsible Sourcing Sinar Mas Agribusiness and Food Yong Khing Siong mengatakan, acara ini diselenggarakan untuk membantu para pemasok memahami perubahan terkini di pasar global. Kemudian menyadari pentingnya pemenuhan persyaratan terkait munculnya sejumlah regulasi baru dalam mewujudkan rantai pasok yang berkelanjutan.

"Sinar Mas Agribusiness and Food berkomitmen untuk membantu para pemasok kami tetap terdepan dalam memenuhi permintaan pasar melalui praktik terbaik dan dukungan teknis, di tengah persyaratan global yang terus berubah guna memenuhi aspek keberlanjutan," kata Yong Khing dalam keterangannya.

Pemahaman aspek keberlanjutan itu, kata dia, termasuk di antaranya komitmen terhadap praktik nihil deforestasi, emisi karbon, dan praktik ketenagakerjaan. Dengan adanya pemahaman yang baik, aspek keberlanjutan akan berjalan dengan baik.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan di rantai pasok menjalankan perannya masing-masing dalam mendukung transformasi ini," ucap Yong dalam pidato yang disampaikan," ujarnya.

Sementara Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPH Bun), Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri mengatakan, kebijakan pemerintah terkait upaya menghadapi implementasi EUDR adalah mendorong pelaku usaha memiliki sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Kemudian, membangun clearing house sebagai portal tunggal bagi eksportir minyak sawit olahan untuk mengakses data kemamputelusuran dan legalitas minyak sawit mentah yang telah diverifikasi pemerintah.

"Kami menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi tudingan minyak kelapa sawit Indonesia yang tidak berkelanjutan, dengan mendorong implementasi ISPO dengan target penyelesaian tahun 2025 serta penyediaan clearing house yang bertujuan menyediakan solusi komprehensif dan menyelesaikan beragam masalah terkait kelapa sawit dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan," kata Prayudi.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPH Bun), Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri. (Foto: Arsip SMART).

Memberikan Dukungan Teknis

Dalam sesi diskusi panel kedua membahas dukungan teknis yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food bersama mitra-mitranya dalam upaya meningkatkan transformasi rantai pasok. Salah satunya yaitu melalui program Sawit Terampil.

Panel kedua ini menghadirkan pembicara dari Perusahaan serta Verité Asia Tenggara dan peserta program Sawit Terampil untuk berdiskusi mengenai dukungan yang diberikan kepada petani swadaya untuk meningkatkan praktik berkelanjutan.

Perusahaan menyampaikan komitmennya dalam mendukung persyaratan keberlanjutan yang terus bertransformasi, termasuk rencananya untuk mendukung pemasok memenuhi persyaratan pelaporan Emisi Gas Rumah Kaca Cakupan 3.

Selain itu, Sinar Mas Agribusiness and Food juga mengajak para pemasok untuk dapat berpartisipasi dalam program kolaborasi dengan Verité untuk meningkatkan implementasi aspek ketenagakerjaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) di rantai pasok.

"Memenuhi persyaratan pasar global tidaklah mudah. Untuk dapat mengikuti perkembangan terkini mengenai rincian peraturan serta menerapkannya dapat bergantung pada kemampuan pendidikan dan efisiensi organisasi, serta faktor lingkungan," kata Dimas Bramandita, salah satu pemasok Sinar Mas Agribusiness and Food dari PT Seuramoe Agro Persada, perusahaan pengelola perkebunan kelapa sawit dari Provinsi Aceh.

"Pada acara SMART SEED ini, kami diberikan ruang untuk mendiskusikan kendala-kendala tersebut melalui sesi berbagi (sharing session) dan lokakarya (workshop)," ujarnya.

Melalui SMART SEED, Sinar Mas Agribusiness and Food mendukung para pemasok untuk menghadapi tantangan-tantangan ini melalui program edukasi dan sesi pengembangan kapasitas yang dipimpin oleh para pakar di industri, seperti Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC), Verité, World Resources Institute (WRI) Indonesia, Earthworm Foundation (EF), dan perwakilan dari Sinar Mas Agribusiness and Food.

(inh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK