Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji penerapan tarif dinamis atau dynamic pricing untuk LRT Jabodebek.
Tarif itu kemungkinan akan lebih murah saat jam padat atau peak hour.
"Ya kembali lagi yang namanya dynamic (pricing) tergantung off (hour) sama peak (hour). Jadi ketika memang itu lagi peak seperti sekarang kan itu harganya bisa lebih murah," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, dikutip detikcom, Selasa (7/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, waktu penerapan tarif dinamis belum diketahui karena masih dibutuhkan penyesuaian. Adita mengatakan tarif LRT Jabodebek saat ini tetap sama dengan yang sebelumnya.
Lihat Juga : |
"Tarif masih akan tetap sama seperti sekarang, memang kita sudah mulai bahas apakah nanti akan ada dynamic pricing, jadi sesuai dengan nanti peak hour dan off peak. Tapi ini masih dalam pembahasan, nanti akan disampaikan," jelasnya.
Tarif LRT Jabodebek dibanderol Rp3.000 hingga Rp20 ribu mulai 1 Oktober. Namun khusus untuk akhir pekan dan libur nasional tarif turun menjadi maksimal Rp10 ribu.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan keinginan masyarakat yang ingin mencoba LRT Jabodebek masih tinggi. Apalagi LRT Jabodebek merupakan kereta perkotaan pertama di Indonesia yang hadir tanpa masinis.
"Banyak juga masyarakat yang menjadikan LRT Jabodebek sebagai pilihan untuk berekreasi di akhir pekan dan libur nasional, oleh karena itu tarif promo baru ini hadir," ujar Kuswardoyo melalui keterangan resmi, Sabtu (21/10).
Ia pun berharap tarif promo terbaru ini dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.
Ia menambahkan tarif promo ini berlaku untuk semua jenis pembayaran, baik itu kartu uang elektronik perbankan, kartu uang elektronik transportasi, maupun dompet digital.
(fby/pta)