Sepi Peminat, Pemerintah Buka Peluang Naikkan Subsidi Motor Listrik

CNN Indonesia
Jumat, 10 Nov 2023 12:35 WIB
Kemenko Marves membuka peluang menaikkan besaran subsidi atau insentif untuk konversi motor listrik tahun depan.
Kemenko Marves membuka peluang menaikkan besaran subsidi atau insentif untuk konversi motor listrik tahun depan. (Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) membuka peluang menaikkan besaran subsidi atau insentif untuk konversi motor listrik tahun depan.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menuturkan peluang tersebut masih tetap diusahakan. Pihaknya pun mengaku masih menghitung lebih rinci berapa kenaikan yang dibutuhkan.

Adapun besaran insentif konversi motor listrik saat ini adalah Rp7 juta per unit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami usahakan. Kami lagi hitung. Jadi belum diputuskan tapi itu sesuatu yang kami pertimbangkan," ucap Rachmat di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).

Meski begitu, ia belum bisa membocorkan berapa kenaikan insentif yang akan diberikan oleh pemerintah.

Rachmat menilai biaya konversi masih tinggi. Oleh karena itu, meski sudah mendapat insentif sebesar Rp7 juta, minta masyarakat masih sedikit.

"Jadi kalau masih di-support Rp7 juta itu orang masih mikir," katanya.

Menurutnya, minat masyarakat untuk mengikuti konversi motor listrik masih rendah. Padahal, pemerintah menargetkan pemberian insentif Rp7 juta per motor untuk tahun ini dan 2024 sebanyak 200 ribu unit.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan minat orang membeli motor listrik sama-sama masih rendah.

Pembeli motor listrik baru sendiri bakal mendapatkan subsidi. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 6 Tahun 2023 tentang pemberian subsidi pembelian motor listrik. Dalam aturan tersebut, pemerintah membantu pembelian setiap unit Rp7 juta untuk maksimal 200 ribu unit tahun ini.

Menurut situs sisapira.id saat diakses Jumat (10/11) pukul 09.20 WIB, sebanyak 4.148 unit subsidi motor listrik telah tersalurkan. Secara keseluruhan kuota subsidi yang disediakan pemerintah masih sisa 188.907 unit.

Rachmat berpendapat sepinya minat masyarakat membeli motor listrik hanya masalah waktu saja.

"Ke depan kami terus menerus menyosialisasikan bahwa program ini tersedia," ucapnya.

Terpisah, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut motor listrik subsidi sepi peminat sebagai fenomena yang aneh, terlebih usai persyaratan pembeliannya telah dilonggarkan pemerintah.

"Memang agak aneh ini, kenapa agak sulit pertumbuhannya ya, agak aneh juga, sudah kami longgarkan, persyaratannya sudah kami hilangkan," ujar Moeldoko saat berbicara kepada wartawan di Istana Negara, Senin (6/11).

Moeldoko menilai salah satu alasan yang membuat peminat sepi adalah ekosistem motor listrik yang masih belum sempurna.

"Mungkin di antaranya apakah ekosistem belum terbangun dengan masif, ini kan sama dengan ayam dan telur," tutur Moeldoko.

Meski masih sepi peminat, Moeldoko mengatakan program ini bakal tetap berlanjut hingga tahun depan dengan kuota 600 ribu unit. Namun belum diketahui apakah sisa kuota tahun ini akan ditambahkan ke tahun depan atau bagaimana.

"Lanjut (ke 2024)," kata Moeldoko.

Pemerintah juga telah memperluas syarat pembeli motor listrik dengan subsidi ini. Sebelumnya, terdapat syarat penerima subsidi adalah penerima kredit usaha rakyat, bantuan produktif usaha mikro, bantuan subsidi upah dan penerima subsidi listrik hingga 900 volt ampere.

Pada revisi Permenperin 6/2023, yakni Permenperin Nomor 21 Tahun 2023, pemerintah menetapkan syarat baru penerima subsidi motor listrik adalah WNI berusia 17 tahun, punya KTP elektronik dan satu NIK KTP cuma bisa beli satu unit motor listrik subsidi.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER