Jakarta, CNN Indonesia --
Pendidikan anak adalah salah satu kebutuhan penting yang membutuhkan biaya besar. Biaya pendidikan bahkan meningkat setiap tahun karena dipengaruhi inflasi.
Menabung jauh-jauh hari bisa dilakukan agar mengumpulkan dana pendidikan anak terasa lebih ringan, misalnya dari pasangan baru menikah.
Maka itu, pengantin baru harus lebih sigap merencanakan dan menyiapkan biaya pendidikan buah hati sejak jauh hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa saja tips perencanaan keuangan yang tepat untuk pendidikan anak?
Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo berpesan salah satu cara mempersiapkan masa depan anak adalah dengan memberikan modal pendidikan terbaik, yang bisa diperoleh dan disediakan oleh orang tua sesuai kemampuannya.
Menurutnya, waktu terbaik untuk menyediakan modal tersebut adalah sedini mungkin, misalnya, begitu buah hati lahir.
Dengan menabung sedini mungkin, maka orang tua dapat mempersiapkan rencana pendidikan anak dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga, hal ini akan berdampak pada nilai kontribusi bulanan yang tak terlalu besar.
Namun, Budi menjelaskan bagi pengantin baru, mempersiapkan dana pendidikan anak memiliki tantangan sendiri. Tantangan itu termasuk banyaknya kebutuhan jangka pendek, penghasilan yang belum terlalu besar karena masih berada di awal karir, hingga adanya beban cicilan jangka panjang keluarga muda seperti cicilan kredit pemilikan rumah (KPR).
"Belum lagi ketika kita merencanakan keuangan jangka panjang itu ada faktor kenaikan biaya pendidikan yang menurut pengamatan kami dapat mencapai 2-3 kali inflasi umum, tergantung reputasi sekolah dan tingkat minat masyarakat kepada sekolah tersebut," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/11).
Budi mengingatkan hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemilihan cara mengumpulkan dana harus sesuai dengan jangka waktu anak masuk sekolah. Artinya, kemudahan mencairkan dana yang dipilih juga harus dipertimbangkan.
"Jangan sampai saat dana pendidikan dibutuhkan, maka instrumen yang dipilih ternyata belum bisa diambil atau dicairkan karena misalnya belum jatuh tempo pencairan ataupun membutuhkan waktu untuk menjualnya," lanjut Budi.
Maka, instrumen terbaik yang bisa dipilih adalah jenis yang memenuhi berbagai syarat tersebut, mulai dari tingkat likuiditas yang memadai, dapat mengatasi inflasi, dan sesuai dengan pengetahuan dan profil dari orang tua yang akan melakukan investasi.
Setali tiga uang, perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho juga berpesan pengantin baru perlu mempersiapkan tabungan pendidikan anak dengan memilih produk-produk yang masa investasinya untuk jangka panjang, minimal 5 tahun.
Bersambung ke halaman selanjutnya...
Andi menegaskan pilihan produk keuangan yang dipilih harus bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi.
Beberapa instrumen yang direkomendasikan oleh Andi antara lain:
1. Asuransi pendidikan
Andi mengatakan asuransi pendidikan penting bila orang tua meninggal dunia. Maka dana pendidikan yang diperlukan oleh buah hati akan tetap tersedia.
Hanya saja instrumen ini juga memiliki kerugian. Pasalnya, untuk mendapatkan uang pertanggungan yang sesuai dengan dana pendidikan yang dibutuhkan, biasanya memerlukan premi yang cukup tinggi.
"Lalu tidak semua perusahaan asuransi yang punya produk yang spesifik untuk menyediakan dana pendidikan," kata Andi kepada CNNIndonesia.com.
Budi pun merekomendasikan asuransi pendidikan jika orang tua ingin melakukan persiapan dana pendidikan, sekaligus juga mendapatkan proteksi. Menurut dia, hal yang perlu diperhatikan orang tua saat memiliki asuransi pendidikan adalah kesehatan finansial dari perusahaan asuransi yang dipilih.
"Jenis produk, fitur dan manfaat yang bisa diperoleh. Serta biaya-biaya yang menyertainya," imbuh Budi.
Budi mengingatkan para pengantin baru untuk merancang sebaik mungkin saat membeli asuransi, seperti siapa pemegang polis, tertanggung dan penerima manfaat. Isi polis harus benar-benar diperhatikan agar calon orang tua memahami batasan-batasan isi polis dan jenis perlindungan yang diberikan.
2. Tabungan pendidikan
Menurut Andi, keuntungan memilih tabungan pendidikan adalah instrumen ini merupakan produk yang mudah didapatkan di berbagai macam bank. Agar lebih disiplin, orang tua bisa minta ke bank untuk melakukan auto debit dari rekeningnya pada tanggal tertentu untuk ditransfer ke rekening tabungan pendidikan.
Sementara kerugiannya, untuk mendapatkan dana pendidikan yang diinginkan perlu menabung cukup besar nominalnya. Kemudian, seandainya orang tua meninggal sebelum waktu menabung selesai, dana pendidikan yang tersedia hanya sebatas yang sudah ditabung oleh orang tua.
3. Reksadana saham
Keuntungan memilih reksadana saham adalah nominal yang ditabung bisa relatif rendah. Ruginya, orang tua harus mendisiplinkan diri untuk rutin menabung. Ada juga risiko volatilitas investasi mengingat produk ini berisiko tinggi.
"Sehingga bisa jadi ketika dananya waktunya diperlukan malah justru nominalnya tidak seperti yang diharapkan," ujar Andi.
4. Saham
Andi mengatakan keuntungan memilih saham termasuk bisa dilakukan secara berkala dan nominal menabung bisa rendah sesuai harga saham yang dibeli. Kemudian selain dapat potensi keuntungan dari kenaikan harga, Anda bisa juga dapat cuan dari dividen saham.
Adapun kerugiannya sama seperti halnya reksadana, produk ini juga berisiko tinggi.
"Jadi bisa jadi ketika waktunya dananya dibutuhkan malah harga jualnya tidak sesuai harapan," jelasnya.
Budi mengingatkan instrumen saham diperuntukkan yang memiliki profil lebih moderat dan agresif, dengan proporsi yang sesuai dengan tingkat keberanian dan pemahamannya pada instrumen tersebut untuk mengoptimalkan return investasi dalam jangka panjang.
5. Properti
Keuntungan memilih produk ini adalah harganya berpotensi terus naik untuk jangka panjang. Selain berpotensi untung dari harga jualnya, orang tua bisa juga dapat untung dengan cara disewakan. Sementara kerugiannya produk ini tidak likuid atau mudah dicairkan. Ketika waktunya dibutuhkan, produk ini jadi sulit terjual.
[Gambas:Photo CNN]
6. Agribisnis
Andi menjelaskan keuntungan produk ini adalah harga jual yang relatif tinggi, sehingga permintaan pasar selalu ada. Sementara kerugiannya termasuk membutuhkan perawatan, membutuhkan lahan cukup luas, dan ada potensi gagal panen.
7. Logam mulia (emas)
Menurut Andi, keuntungan memilih instrumen ini adalah harganya berpotensi untuk terus naik untuk jangka panjang, produknya sangat likuid, serta mudah untuk dijual kembali. Kemudian, Andi mengatakan yang berbentuk perhiasan bisa dipakai juga oleh pemiliknya.
"Meskipun tidak disarankan menabung logam mulia dalam bentuk perhiasan karena harga jualnya lebih rendah dibandingkan yang berbentuk batangan," ucap dia.
Sementara kerugian memilih produk ini termasuk dibutuhkan kehati-hatian karena ada risiko kehilangan bila disimpan di rumah.
[Gambas:Video CNN]