EDUKASI KEUANGAN

Belajar Mengelola Banjir Rezeki Berkaca dari Kasus Utang Bedu Cs

del | CNN Indonesia
Sabtu, 14 Okt 2023 09:06 WIB
Karir yang menanjak kerap diikuti oleh datangnya rezeki berlimpah. Namun, rezeki itu harus dikelola dengan baik agar tak terjerat utang di kemudian hari.
Karir yang menanjak kerap diikuti oleh datangnya rezeki berlimpah. Namun, rezeki itu harus dikelola dengan baik agar tak terjerat utang di kemudian hari. Ilustrasi. (Istockphoto/ Gazanfer).
Jakarta, CNN Indonesia --

Karir yang menanjak kerap diikuti oleh datangnya rezeki berlimpah. Namun, rezeki itu harus dikelola dengan baik agar tak terjerat utang di kemudian hari.

Jika tidak, siap-siap saja bernasib sama dengan para pesohor yang kehabisan uang saat karir meredup.

Pesohor yang mendadak kaya cenderung kesulitan mengelola uang dalam jumlah besar. Akibatnya, banyak dari mereka yang merugi hingga bankrut lantaran sering melakukan kesalahan dalam pengeluarannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan ramai dibicarakan kasus komedian Yadi Sembako yang dilaporkan ke polisi atas dugaan penipuan dan penggelapan. Di akhir cerita, Yadi harus menjual rumahnya agar dapat melunasi pembayaran kepada pihak yang dirugikan.

Ada pula kisah komedian Bedu Tohar yang mengalami kebangkrutan karena terlilit banyak utang. Ia mengaku sudah menjual dua unit mobil demi keperluan sehari-hari, bahkan hendak menjual rumahnya seharga Rp5,5 miliar.

Mengelola uang dan bisnis memang tak mudah dilakukan, termasuk bagi para pesohor pada masanya.

Lantas bagaimana cara mengelola uang yang tepat jika kejatuhan rezeki berlimpah?

Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan pesohor atau mantan pesohor yang dulunya kaya raya dan sekarang bangkrut hingga terlilit utang disebabkan karena mereka mengandalkan income hanya dari pekerjaan entertainment-nya saja.

Ketika pekerjaan lain sepi, penghasilan mereka berkurang.

"Yang kurang tepat adalah ketika penghasilan berkurang, pengeluaran dan gaya hidup mereka mereka tidak ikut dikurangi, sehingga bisa terjadi besar pasak daripada tiang," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/10).

Selain itu, lanjut Andi, kesalahan yang kerap terjadi adalah ketika penghasilan besar, mereka kerap lupa untuk menabung atau berinvestasi, atau membuat sumber penghasilan lainnya diluar pekerjaan utama mereka.

Karenanya, Andi menyarankan dalam mengatur keuangan sebaiknya Anda membuat alokasi pos-pos pengeluaran yang persentasenya dari penghasilan.

Adapun alokasi ideal menurut Andi adalah:

- Kebutuhan sehari-hari, termasuk didalamnya untuk bayar cicilan hutang: 55 persen

- Menabung dan investasi: 10 persen

- Dana darurat: 10 persen

- Piknik atau me time: 10 persen

- Upgrade skills dan belajar: 10 persen

- Dana amal dan sedekah: 5 persen

"Selain itu, kita juga sebaiknya menjaga rasio hutang kita agar maksimal hanya 30 persen dari total pengeluaran," lanjut Andi.

Ia juga menuturkan sebenarnya sudah banyak contoh para pesohor yang menginvestasikan uangnya agar bisa berkembang. Contohnya mulai dari deposito, logam mulia, reksadana, saham, properti, hingga membuat kos-kosan atau kontrakan.

"Atau juga membuat sumber penghasilan lainnya seperti menjual produk fashion, skin care, makanan, atau membuat restoran, atau membuat channel YouTube-nya sendiri," katanya.

Sebelum menabung dan investasi, Andi menyarankan Anda sebaiknya juga mempertimbangkan kondisi Anda pribadi berupa kemampuan menerima risiko, lamanya waktu berinvestasi, besarnya modal yang dimiliki, dan likuiditas produk investasi yang diinginkan.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Hindari Jebakan Gaya Hidup

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER