Mengenal Fenomena BDS, Gerakan Boikot Perusahaan Pendukung Israel

CNN Indonesia
Selasa, 14 Nov 2023 15:35 WIB
Gerakan BDS merupakan kampanye memberi sanksi ekonomi kepada perusahaan yang terafiliasi hingga mendukung Israel.
Produsen senjata hingga donatur Israel jadi sasaran boikot. (Foto: CNN Indonesia/ Tunggul)

Kedua, target divestasi. Gerakan BDS menekan pemerintah, lembaga, dan dana investasi untuk melakukan divestasi atau menarik investasi dari perusahaan, terutama produsen senjata, bank, dan lainnya. Beberapa perusahaan yang ditarget antara lain Elbit Systems, HD Hyundai, Volvo, Barclays, CAF, Chevron, HikVision, dan TKH Security.

Elbit Systems adalah perusahaan senjata terbesar di Israel. Perusahaan ini disebut "menguji coba" produk senjatanya kepada warga Palestina, termasuk dalam agresi brutal yang berlangsung di Gaza sekarang. Sementara mesin dari HD Hyundai dan Volvo telah digunakan oleh Israel dalam perang.

Ketiga, target tekanan non-boikot. Gerakan BDS secara aktif menyerukan kampanye tekanan lain selain boikot terhadap perusahaan atau produk tertentu karena keterlibatan mereka dengan Israel. Beberapa perusahaan sasaran BDS ini di antaranya Google, Amazon, Airbnb, Booking.com, Expedia, dan Disney.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Google dan Amazon disebut meneken kontrak senilai US$1,22 miliar untuk menyediakan teknologi cloud kepada pemerintah dan militer Israel, yang secara tak langsung membantu Israel mengebom rumah penduduk di Gaza.

Keempat, target boikot organik akar rumput. Gerakan BDS sebetulnya tidak menyasar perusahaan-perusahaan ini untuk diboikot.

Hanya saja, masyarakat di beberapa negara turut memboikot produk-produk perusahaan ini mendukung Israel dengan memberikan donasi dalam bentuk barang dan jasa kepada militer Israel. Beberapa perusahaan itu termasuk McDonald's, Burger King, Papa John's, Pizza Hut, dan WIX.

(del/pta)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER