Halodoc memutus hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawannya. Meski begitu, startup sektor kesehatan ini tak merinci berapa jumlah karyawan yang diberhentikan.
VP Government Relations & Corporate Affairs Halodoc Adeline Hindarto menjelaskan langkah PHK dilakukan lantaran adanya perubahan besar dalam situasi makroekonomi, politik dan geopolitik global maupun domestik.
Menurutnya, situasi tersebut mengharuskan seluruh pelaku bisnis, termasuk Halodoc, untuk beradaptasi, mengevaluasi strategi bisnis secara berkala, hingga bertransformasi demi memastikan strategi terbaik untuk menghadapi dinamika industri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menghadapi iklim industri saat ini, kami perlu menyiapkan organisasi yang tanggap dengan perubahan masa depan (future fit organisation). Dan untuk itu, perusahaan harus melakukan rightsizing," kata Adeline melalui keterangan resmi, Rabu (15/11).
Lihat Juga : |
Ia mengatakan PHK ini bukan hal yang mudah, tetapi perlu dilakukan untuk memastikan perusahaan tetap dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Halodoc menjamin untuk akan memenuhi kewajiban kepada seluruh karyawan yang terkena pemangkasan. Selain itu, perlindungan kesehatan para karyawan yang di-PHK tetap diberikan hingga Desember 2024.
"Dalam prosesnya, pemenuhan hak-hak karyawan sesuai peraturan dan hukum yang berlaku merupakan prioritas utama kami. Perusahaan juga memastikan setiap individu yang terdampak memiliki perlindungan kesehatan hingga bulan Desember 2024," jelasnya.
(skt/pta)