Mengintip Anggaran Militer Israel di Tengah Agresi ke Gaza

CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2023 08:30 WIB
Israel diperkirakan mengalokasikan anggaran sekitar Rp795 triliun untuk agresi ke Gaza, Palestina. (Foto: via REUTERS/ISRAEL DEFENSE FORCES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sudah sebulan lebih Israel memborbardir Jalur Gaza, Palestina. Agresi ini dipicu serangan roket Hamas ke Tel Aviv, Sabtu (7/10). Esoknya, Israel menyatakan perang habis-habisan, yang berlangsung hingga sekarang.

Per 14 November, Palestina melaporkan lebih dari 11 ribu warga tewas akibat serangan Israel. Dari total tersebut, 4.650 merupakan anak-anak dan 3.145 perempuan.

Hingga saat ini, belum ada data pasti berapa dana yang dikeluarkan Israel untuk mengongkosi serangan ini.

Surat kabar keuangan Calcalist memperkirakan anggarannya mencapai US$51 miliar atau sekitar Rp795 triliun (asumsi kurs Rp15.589 per dolar AS).

Calcalist menyebut jumlah itu setara 10 persen PDB Israel. Dana tersebut dipakai untuk biaya pertahanan, risiko hilangnya pendapatan, kompensasi bisnis hingga rehabilitasi perang.

Media itu menyebut setengah dari biaya itu akan digunakan untuk biaya pertahanan sekitar US$252 juta per hari.

Namun, Kementerian Keuangan Israel tak sepakat dengan hitung-hitungan Calcalist.

Alokasi Israel untuk membiayai agresi ke Gaza kali ini memang belum ada data pasti dan resmi. Hanya saja, negara ini menyediakan dana besar untuk bidang pertahanan.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) mendata Israel mengucurkan dana sekitar US$23,4 miliar atau setara Rp364 triliun untuk belanja militer. Nilai ini setara 4,5 persen PDB Israel.

Besarnya belanja pertahanan itu menjadikan Israel negara dengan anggaran militer per kapita terbesar kedua di dunia setelah Qatar.

Mengutip Al Jazeera, setiap tahunnya Israel mendapat bantuan sebesar US$3,8 miliar atau Rp59,21 triliun dari AS. Dari total tersebut, US$0,5 miliar dipakai untuk pertahanan rudal.

Israel memang dikenal sebagai penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Israel dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.171 triliun sejak 1946 hingga 2023.

Untuk apa saja biaya jumbo tersebut?

Berdasarkan data International Institute for Strategic Studies (IISS) 2023, Israel memiliki 169.500 personel militer aktif di angkatan darat, angkatan laut, dan paramiliter. Sebanyak 465 ribu lainnya merupakan pasukan cadangan, sementara 8.000 sisanya merupakan bagian dari paramiliter.

Israel juga memiliki lebih dari 2.200 tank, 530 artileri, 339 pesawat tempur, 196 pesawat jet F-16, 83 jet F-15, 30 jet F-35, 142 helikopter, 43 helikopter Apache, 5 kapal selam, dan 49 kapal patroli dan kapal tempur pesisir.

Selain itu, Israel memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome berteknologi radar, yang berhasil mencegat ribuan roket dan rudal yang diluncurkan dari Gaza. Cara kerjanya,

Iron Dome mulai beroperasi pada 2011, yang suku cadangnya dipasok AS. Menurut IISS, sistem Iron Dome Israel berhasil mencegat lebih dari 90 persen roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok Palestina lainnya pada 2021.

IISS juga menyebut Israel memiliki kemampuan nuklir, yakni rudal Jericho dan pesawat terbang yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

(del/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK