PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC Indonesia) mengakuisisi 99 persen saham PT Bank Commonwealth (PTBC) dengan estimasi nilai mencapai Rp 2,2 triliun.
Perusahaan telah melakukan penandatanganan sale and purchase agreement (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA) untuk pembelian saham tersebut. Perusahaan juga berencana mencapai sisa 1 persen saham PTBC dari pemegang saham lainnya.
Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja mengungkapkan rencana akuisisi ini akan memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan pemenuhan kondisi lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah akuisisi selesai, PTBC akan diintegrasikan ke dalam OCBC Indonesia sehingga skala bisnisnya meningkat. Terlebih, menurut Parwati, PTBC memiliki basis klien yang menarik dan bisa melengkapi segmen nasabah konsumen dan UKM (retail).
"Rencana akusisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen dan UMKM," ujar Parwati dikutip dari keterangan resmi, Kamis (16/11).
Selain itu, PTBC juga dinilai memiliki kemampuan yang komplementer dalam wealth management dan automative joint financing yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas penawaran produk dan layanan OCBC Indonesia.
Lebih lanjut, Parwati berharap penggabungan kemampuan kedua bank disebut akan memperkuat platform perusahaan dalam mengambil peluang pertumbuhan jasa keuangan di Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Commonwealth 2022, selain CBA, saham perusahaan juga dimiliki oleh PT Giga Galaxy (0,36 persen), PT Murni Galaxy (0,36 persen), PT Samudra Anugrah Megah (0,1 persen), PT Ramadewan Winoko (0,06 persen), PT Prima Rukun Langgeng (0,06 persen), dan PT Finkom Surya Putra (0,04 persen).