Harga minyak melemah pada perdagangan Selasa (21/11) dipicu kekhawatiran menurunnya permintaan di tengah perlambatan ekonomi global.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 0,2 persen menjadi US$82,13 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada level US$77,68 per barel usai turun 0,2 persen.
Kemarin, kedua acuan harga tersebut naik sekitar 2 persen setelah negara-negara produsen minyak dalam OPEC+ mempertimbangkan apakah akan melakukan pengurangan pasokan minyak tambahan saat pertemuan pada 26 November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kekhawatiran pada sisi permintaan belum hilang, investor mengambil sikap menunggu dan melihat untuk mengonfirmasi keputusan sebenarnya OPEC+," kata ekonom senior NLI Research Institute Tsuyoshi Ueno.
Lihat Juga : |
"Ke depan, pasar akan fokus pada indikator ekonomi AS dan Tiongkok serta tingkat persediaan minyak mentah AS untuk menilai tren permintaan global," imbuh Ueno.
Pasar minyak telah turun hampir 20 persen sejak akhir September karena produksi minyak mentah di AS berada pada rekor tertinggi. Selain itu, pasar mengkhawatirkan pertumbuhan permintaan yang lesu, terutama dari Tiongkok, yang notabene importir minyak nomor satu.
Di sisi pasokan, OPEC+ kemungkinan akan memperpanjang atau bahkan memperdalam pengurangan pasokan minyak hingga tahun depan.
(pta)