Usai TikTok Shop, Teten Waspadai Aplikasi Baru dari China Bernama Temu

CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2023 20:30 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mewaspadai platform digital baru dari Negara China yang bernama aplikasi 'Temu'.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mewaspadai platform digital baru dari Negara China yang bernama aplikasi 'Temu'. CNN Indonesia/Tunggul).
Bali, CNN Indonesia --

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mewaspadai platform digital baru dari Negara China yang bernama aplikasi 'Temu'.

Platform muncul tak lama setelah pemerintah melarang TikTok Shop. Aplikasi tersebut sudah masuk ke beberapa negara di Asia.

Ia sudah meminta kepada Presiden Jokowi agar platform digital Temu itu tidak masuk ke Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah masuk ke beberapa negara Asia, tapi saya sudah bilang ke Bapak Presiden. Pak ini jangan sampai masuk ke Indonesia, kalau masuk, UMKM saya tidak bisa bersaing kalau produksi kita lumpuh, pengangguran meningkat daya beli turun. Kita mungkin tidak bisa 5 persen tumbuh ekonomi padahal kita butuhnya 7 persen," ujarnya  saat memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Nasional KUMK, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/11).

"Yang saya sebut tadi salah satu platform dari China namanya Temu, itu yang memang dari factory direct atau pabrik langsung ke konsumen," jelasnya.

Ia mengatakan bila aplikasi tersebut masuk ke Indonesia pasti akan menghilangkan banyak rantai distribusi yang pada ujungnya akan membuat banyak orang kehilangan lapangan kerja di Indonesia.

"Karena produknya akan lebih efesien sehingga juga produk-produk consumer goods kita tidak mungkin bisa bersaing. Nah ini, kan kita harus lindungi, karena kita sebelum bisa melahirkan ekonomi baru orang yang bekerja di sektor consumer goods kita harus proteksi. Jangan sampai mereka menjadi pengangguran, sebelum kita bisa menggantikan lapangan kerja baru," ujarnya.

Teten menyampaikan di era digital seperti sekarang ini setiap orang yang memiliki UMKM di pelosok desa bisa jualan secara online bahkan dalam skala pasar yang besar baik di level nasional dan bahkan global.

Tapi banyak juga yang harus diwaspadai.

"Tapi di sisi lain, kalau kita tidak punya produk yang unggul kita akan diserbu produk dari luar yang akan masuk ke pelosok-pelosok desa," kata Menteri Teten,

Ia juga menerangkan, seperti kejadian yang lalu dengan adanya aplikasi TikTok Shop bahwa barang-barang produk China akhirnya dijual ke Indonesia dengan harga murah oleh aplikasi itu.

"Kejadiannya kemarin, ketika kasus TikTok itu. Kebetulan China ekonominya sedang menurun, mereka terus memproduksi untuk menciptakannya lapangan kerja, barang-barang konsumsi akhirnya dijual ke Indonesia sudah didumping harganya murah lalu oleh platform digital mereka TikTok disubsidi kembali," ujarnya.

"Sehingga kemarin baju misalnya dijual Rp100 ribu, kosmetik Rp5.000   dan lain sebagainya. Itu tidak mungkin kita bersaing, teriak semua kemarin, di industri pakaian, konveksi yang paling banyak menyerap lapangan kerja teriak semua asosiasinya. Karena itu, pemerintah kemarin mengambil keputusan," ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa e-commerce platform digital terus berevolusi dan bermutasi dengan adanya platform digital TikTok Indonesia sudah kewalahan. Apalagi kalau benar platform digital baru dari China bernama Temu masuk.

"E-commerce platform digital ini terus evaluasi, terus mutasi, dengan TikTok kita mulai kewalahan, (sekarang ) ada platform baru dari China juga yang lebih canggih dan efisien dia terhubung dengan 25 pabrik di China, ini lagi-lagi consumer goods (barang jadi) langsung dari China ke konsumen tidak lagi lewat reseller tidak ada lagi affiliator tidak ada distributor," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(kdf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER