Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.553 per dolar AS pada Kamis (23/11) sore. Mata uang Garuda menguat 22 poin atau 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.593 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Tercatat, ringgit Malaysia melemah 0,1 persen, bath Thailand minus 0,05 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan rupee India minus 0,02 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, won Korea Selatan menguat 0,24 persen, yuan China 0,37 persen, dolar Singapura 0,17 persen, dan peso Filipina 0,17 persen.
Sementara itu, mata uang negara maju kompang menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,18 persen, dolar Kanada 0,2 persen, dolar Australia minus 0,43 persen, Euro Eropa 0,24 persen, dan franc Swiss 0,15 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar AS seiring dengan BI yang menahan suku bunga acuan di level 6 persen siang ini.
Menurutnya, langkah bank sentral tersebut disambut positif oleh pasar.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS setelah dalam pertemuan BI yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dalam upaya menjaga stabilitas rupiah," ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com.
BI menahan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di angka 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung 22 November-23 November 2023.
Senada, suku bunga deposit facility tetap bertahan di level 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.