Harga Minyak Melempem Imbas Respons Pasar Atas Kebijakan OPEC
Harga minyak mentah dunia kembali merosot pada perdagangan Senin (4/12).
Dilansir dari Reuters, Selasa (5/12), minyak mentah berjangka Brent turun 85 sen atau 1,08 persen ke posisi US$78,03 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun US$1,03 atau 1,39 persen menjadi US$73,04 per barel.
Penurunan harga ini memperparah pelemahan harga minyak sebesar 2 persen yang terjadi pada pekan lalu usai pengurangan pasokan yang diumumkan oleh OPEC dan sekutunya termasuk Rusia, yang disebut sebagai OPEC+.
Analis menyebut pelemahan harga minyak dipicu keraguan pasar terhadap kepastian pemotongan produksi oleh negara-negara produsen minyak (OPEC).
Keraguan muncul setelah OPEC+ pekan lalu mengumumkan pemangkasan produksi minyak hanya bersifat sukarela. Hal itu menimbulkan keraguan apakah para produsen bakal sepenuhnya menerapkan kebijakan pemangkasan produksi minyak atau tidak.
Para investor juga tidak yakin tentang bagaimana pemangkasan tersebut akan diukur.
"Pasar telah memutuskan (rencana produksi OPEC+) tidak akan berdampak banyak. Ini lebih merupakan gaya daripada substansi," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates, Senin (4/12).
Selain sentimen itu, minyak juga mendapatkan tekanan dari aktivitas manufaktur global yang tetap lemah di November karena lesunya permintaan. Tekanan juga datang dari kontraksi aktivitas pabrik zona euro dan beragamnya data ekonomi China.