Merugikan, Italia Hengkang dari Program 'Jalur Sutra Modern' China
Italia secara resmi meninggalkan program Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt Road Initiative/BRI) yang dijalankan China.
Perjanjian BRI Italia dengan China akan berakhir pada Maret 2024. Namun, pemerintah Italia sudah mengirimkan surat kepada Beijing bahwa mereka tidak akan memperbarui perjanjian tersebut.
"Kami mempunyai niat untuk menjaga hubungan baik dengan China meskipun kami tidak lagi menjadi bagian dari Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan (Belt and Road Initiative)," kata sumber di pemerintahan Italia, dikutip Reuters Rabu (6/12).
"Negara-negara G7 lainnya memiliki hubungan yang lebih dekat dengan China dibandingkan dengan kita, meskipun faktanya mereka tidak pernah tergabung dalam (BRI)," tambahnya.
Lihat Juga : |
Pada 2019, Italia menjadi negara Barat pertama dan satu-satunya yang bergabung dalam program perdagangan dan investasi itu. Italia mengabaikan peringatan dari Amerika Serikat bahwa China mungkin bisa mengambil kendali atas teknologi sensitif dan infrastruktur penting di negara tersebut.
Mantan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengharapkan keuntungan perdagangan ketika mendaftar program BRI pada 2019 silam. Namun perusahaan-perusahaan China tampaknya justru menjadi penerima manfaat utamanya.
Program BRI China diciptakan oleh Presiden China Xi Jinping pada 2013 untuk berinvestasi di lebih dari 130 negara dan organisasi internasional.
Sejak dijalankan, inisiatif ini telah menghasilkan miliaran dolar yang dituangkan ke dalam proyek infrastruktur.
Namun, kritikus melihat BRI sebagai cara China untuk menyebarkan pengaruhnya ke seluruh dunia melalui jeratan utang.
Dilansir dari China BRI Investment Report 2022 yang diterbitkan Green Finance & Development Center, pembiayaan dan investasi dari program jalur sutera ini mencapai US$67,8 miliar atau setara Rp1.068 triliun (asumsi kurs Rp15.752 per dolar AS) pada 2022.
Dana tersebut tersebar di 147 negara dengan lebih dari 200 kesepakatan.
Adapun sepanjang 2013 hingga 2022 investasi China dalam BRI secara total mencapai US$962 miliar atau setara Rp15.152,3 triliun.