EDUKASI KEUANGAN

Bisakah Hidup Hanya Andalkan Dividen Saham Seperti Lo Kheng Hong?

Dela Naufalia | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Des 2023 09:05 WIB
Strategi agar investor mendapatkan pendapatan pasif dari dividen untuk membiayai hidup di masa pensiun.
Perencana keuangan menyarankan memilih saham perusahaan yang royal bagikan dividen. (Foto: iStockphoto/arthon meekodong)

Andi menjelaskan jika seseorang ingin menikmati dividen dari suatu emiten, pastikan emiten tersebut memiliki track record yang baik dalam membagikan dividennya.

"Kita bisa mengeceknya di internet dengan kata kunci emiten-emiten yang rajin membagikan dividennya dalam 10 tahun terakhir misalnya," tutur Andi kepada CNNIndonesia.com.

Ia menjelaskan, semisal harga saham X saat ini adalah Rp1.000 per lembar, lalu perusahaan tersebut mengumumkan dividen yang dibagikan sebesar Rp60 per lembar saham. Artinya, dividen yield saham tersebut adalah 6 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, si investor ingin mendapat pendapatan pasif dari dividen sebanyak Rp5 juta per bulan atau Rp60 juta per tahun. Maka, investor itu harus membeli membeli saham perusahaan X hingga Rp1 miliar demi mendapat dividen Rp60 juta per tahun.

Cara hitungnya, Rp60 juta X 6 persen = Rp1 miliar.

Jika angka Rp1 miliar tersebut dirasa terlalu besar dan belum terjangkau, maka investor bisa menyicil untuk membeli saham incaran, misalnya dengan menyisihkan uang sebulan sekali.

"Atau semisal ketika dapat bonus kerja, maka bonusnya kita belikan saham sehingga bisa mendapat lebih banyak lagi saham tersebut," lanjutnya.

Andi mengatakan semakin dini berinvestasi di pasar saham, semakin besar banyak jumlah saham yang dimiliki, maka tentu saja investor semakin cepat bisa menikmati passive income dari hasil dividen saham.

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menyarankan dividen sebaiknya direinvestasi jika investor belum pensiun. Apalagi jika tujuannya jangka panjangnya memang menjadikan dividen sebagai tumpuan biaya hidup kala sudah tak bekerja. Pilihlah saham yang dividen yield-nya tinggi.

"Misalnya saham ABCD memberikan dividen yield rata-rata sekitar 5 persen tiap tahun dan investor memiliki kebutuhan tahunan Rp60 juta per tahun, maka membutuhkan investasi sekitar Rp60 juta dibagi 5 persen, yaitu Rp1,2 miliar (jika kita mengabaikan implikasi pajak dividen)," ucap Budi.

Menurutnya, dengan berinvestasi secara rutin dan disiplin sejak dini, pendapatan pasif berupa dividen bisa saja dicapai pada usia pensiun 55 tahun, bahkan lebih cepat. Ini bergantung pada nilai kontribusi investasi dan kecerdasan individu mengelola investasinya.

"Perlu selalu diingat bahwa investasi saham adalah instrumen yang dalam jangka panjang dapat memberikan potensi pertumbuhan yang tinggi, namun juga ada risiko yang menyertainya apabila tidak diikuti dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai," tegas Budi.

(pta)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER