Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan pihak yang memprotes kebijakan hilirisasi mineral perlu dipertanyakan nasionalismenya.
Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12).
Menurut Erick meskipun ada pihak yang tak paham urgensi kebijakan hilirisasi, langkah Jokowi itu merupakan hal paling tepat. Erick menyebut Indonesia ini negara besar dengan sumber daya mineral yang melimpah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, upaya hilirisasi menjadi komitmen Indonesia untuk tidak terus menjadi sapi perah. Apalagi, kekayaan sumber daya alam perlahan akan habis.
Ia pun mengatakan tidak mungkin Indonesia terus jual mineral mentah tanpa ada manfaat yang berkelanjutan, seperti penciptaan lapangan kerja maupun transfer teknologi.
"Kalau ada pihak yang memprotes hilirisasi dan ingin kita terus menerus menjual bahan mineral mentah, saya rasa perlu dipertanyakan nasionalismenya," ucap Erick melalui keterangan resmi.
Ia lantas menjelaskan Freeport Indonesia yang sahamnya kini 51 persen dimiliki pemerintah melalui BUMN Holding Pertambangan MIND ID, memiliki komitmen mendukung program hilirisasi lewat transfer teknologi dan pembangunan smelter.
Smelter PTFI di Gresik beroperasi di bawah bendera PT Smelting. Proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian itu dibangun atas kerja sama PTFI dengan Mitsubishi.
Smelter itu akan mengolah tembaga yang dihasilkan PTFI.
Jokowi menyebut smelter PT Smelting di Gresik meningkatkan produksi olahan tembaga hingga 1,3 juta ton per tahun.
Ia berkata kapasitas produksi akan meningkat hingga 3 juta ton per tahun setelah smelter baru rampung pada Mei 2024.
"Dan nilai tambahnya ada semua di Indonesia karena dengan itu nanti akan muncul industri baru seperti yang sudah ada juga dalam proses pembangunan untuk copper foil," ujarnya.
Jokowi mendorong hilirisasi industri terus dilakukan. Menurutnya, langkah ini menjadi pijakan Indonesia untuk menjadi negara maju.
"Semuanya harus dihilirisasikan agar nilai tambah itu ada di negara kita, kesempatan kerja itu ada di negara kita, baik itu di perkebunan, pertanian , perikanan, semuanya," ucap Jokowi.
"Jangan sampai kita kirim lagi mineral dalam bentuk mentah, bahan-bahan perkebunan pertanian dalam bentuk mentah. Harus minimal setengah jadi atau syukur-syukur bisa barang jadi," imbuh Jokowi.