Rupiah Merosot ke Rp15.525 Jelang Rilis Data Inflasi AS

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.525 per dolar AS pada Kamis (21/12) sore. Mata uang Garuda melemah 14 poin atau 0,09 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.533 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Tercatat, bath Thailand menguat 0,22 persen, peso Filipina 0,3 persen, dolar Singapura 0,2 persen, dan ringgit Malaysia 0,1 persen.

Di sisi lain, Korea Selatan melemah 0,47 persen, yuan China minus 0,1 persen, rupee India minus 0,1 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.

Sementara, mayoritas mata uang negara maju justru menguat. Euro Eropa menguat 0,07 persen, franc Swiss 0,07 persen, dolar Australia 0,28 persen, dan dolar Kanada 0,16 persen. Adapun poundsterling Inggris melemah 0,02 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah tipis terhadap dolar AS dalam perdagangan yang datar.

"Investor masih wait and see menantikan data inflasi PCE (pengeluaran konsumsi pribadi) AS," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, rapat gubernur BI yang masih tetap mempertahankan suku bunga di level 6 persen cukup memberi dorongan pada rupiah hari ini.

[Gambas:Video CNN]