Segendang sepenarian dengan Yusuf, Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Muhammad Andri Perdana mengatakan kalau Gibran dan Mahfud hanya mengekor pada kebijakan Jokowi, ia khawatir pertumbuhan ekonomi 7 persen tidak akan pernah tercapai.
Yang bisa terjadi, justru sebaliknya. Andri menyebut ekonomi malah bisa semakin anjlok. Pasalnya, pembenahan Incremental Capital Output Ratio atau ICOR yang sebenarnya sudah disadari pemerintah telah menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi saja sampai saat ini masih gagal.
ICOR merupakan parameter yang menggambarkan efisiensi investasi yang tercermin dari besaran modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit output. ICOR di Indonesia malah naik dari 5 ke 6. Padahal, semboyan program Jokowi adalah memberantas korupsi dan pungutan liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ICOR kita selalu naik dari 5 malah ke 6 dengan gaya sekarang pemerintahan sekarang. Selama 10 tahun tidak turun. Kalau mau paradigmanya seperti sekarang dan tidak ada reformasi struktural seperti yang terjadi selama ya bisa saja pertumbuhan menurun lagi," katanya.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda para calon wakil presiden juga tidak punya fokus soal apa yang mau mereka kerjakan untuk menggenjot ekonomi.
Yang fokus hanyalah Mahfud, walaupun belum secara menyeluruh. Ia mengatakan Mahfud menjelaskan bahwa untuk menggenjot ekonomi sampai ke level 7 persen, program unggulan utamanya adalah memberantas korupsi yang merajalela di hampir semua matra; darat, laut dan udara.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini masih banyak mendapatkan banyak beban. Salah satunya, tingginya beban yang harus dikeluarkan oleh investor untuk berinvestasi di Indonesia yang tercermin dari ICOR.
Ia mengatakan ICOR di Indonesia masih berada di level 6,7 saat ini. Katanya, angka itu cukup tinggi. Pemicunya salah satunya korupsi yang marak di segala lini proses investasi.
"ICOR yang tinggi tadi dibahas dan itu bagus karena ICOR kita menyentuh level 6,7. Perlu dorongan ekstra untuk bisa menekan ICOR ke angka 4-5 poin. Masalah korupsi dan efisiensi birokrasi tadi banyak dibahas oleh Pak Mahfud. Poin plus untuk masalah ICOR," katanya.
"Yang paling realistis adalah menurunkan ICOR dengan memperkuat penanganan korupsi dan inefisiensi birokrasi," katanya.
Ia mengatakan selain pada masalah investasi itu, sebenarnya ada strategi lain yang bisa jadi fokus cawapres untuk kemudian ditawarkan ke rakyat, yaitu; menggarap konsumsi masyarakat sebagai salah satu komponen pertumbuhan.
Ia mengatakan konsumsi sekarang ini adalah komponen terbesar penopang pertumbuhan ekonomi. Daya topang komponen ini supaya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi bisa digenjot dengan memperkuat daya beli masyarakat melalui sejumlah program.
Nah ini lah yang sampai debat semalam belum terungkap strateginya.
(agt/dela naufalia)