Daftar 10 Bos Perusahaan yang Ketiban Sial di 2023

Mochammad Ryan Hidayatullah | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Des 2023 06:50 WIB
Tahun ini menjadi awan gelap bagi sejumlah bos perusahaan besar karena beberapa usaha mereka hancur dan bahkan ada yang tersandung kasus hukum.
Tahun ini menjadi awan gelap bagi sejumlah bos perusahaan besar karena beberapa usaha mereka hancur dan bahkan ada yang tersandung kasus hukum. (Getty Images via AFP/KIMBERLY WHITE).

6. CEO China Renaissance Bao Fan

China Renaissance, sebuah bank investasi besar dan perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Beijing, mengungkapkan pada Februari 2023 bahwa mereka tidak dapat menghubungi CEO-nya, Bao Fan.

Bao Fan pun dinyatakan menghilang. Menghilangnya Bao Fan ini membuat geger para pemain bursa saham dan juga sektor teknologi China.

Saham di China Renaissance juga merosot hingga 20 persen sehingga mereka sempat disuspensi dari perdagangan bursa pada awal April.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan juga menangguhkan perilisan laporan keuangan tahunan karena auditor tidak bisa mengontak Bao Fan.

Usut punya usut, pada Juni 2023, media pemerintah mengungkapkan bahwa Bao telah ditahan oleh badan pengawas anti-korupsi utama Negeri Tirai Bambu.

Menghilangnya Bao Fan juga bersamaan dengan aksi sapu-bersih korupsi yang diluncurkan Partai Komunis pada sektor keuangan. Para pengamat meyakini aksi ini merupakan salah satu cara baru Presiden Xi Jinping untuk menguatkan kekuasaannya di tengah berbagai ancaman domestik maupun di luar.

Penahanan Bao Fan ini juga terkait dengan kasus lain yang melibatkan Cong Ling, mantan presiden China Renaissance yang diangkat pada Juli 2020 lalu.

Cong Ling sebelumnya pernah menjabat beberapa posisi penting di bank negara terbesar di China, Commercial Bank of China (ICBC).

Dia ditahan sejak September 2-22 lalu oleh lembaga anti-korupsi, terkait dengan perannya di bagian Financial Leasing di ICBC.

7. Ketua Country Garden Yang Huiyan

Country Garden menjadi kontraktor terbesar di China dan Yang Huiyan menjadi salah satu wanita terkaya di dunia. Namun setelah bencana di 2023, hal itu sepertinya hanya tinggal kenangan.

Pada Oktober 2023, Country Garden gagal membayar obligasi senilai US$500 juta. Hal ini dianggap sebagai pertanda bahwa pasar properti penting di China sedang mengalami penurunan tajam.

Hal itu tentu merupakan ancaman besar terhadap prospek pertumbuhan negara tersebut.

Pada Agustus 2023, menjelang gagal bayar tersebut, Bloomberg melaporkan bahwa Yang telah kehilangan kekayaan lebih banyak dibandingkan miliarder manapun di dunia dalam dua tahun terakhir.

Kekayaan Yang anjlok 84 persen sejak Juni 2021, atau senilai US$28,6 miliar.

8. Pendiri Adani Group Gautam Adani

Gautam Adani juga menjadi salah seorang yang kekayaannya anjlok pada 2023.

Pada 2022, kekayaan Gautam Adani diperkirakan mencapai US$146,9 miliar. Namun, kekayaan itu kini tinggal tersisa sebesar US$84,3 miliar.

Penurunan kekayaan itu terjadi setelah Adani Group dituding melakukan penipuan. Tuduhan itu dilayangkan oleh perusahaan short-seller Hindenberg Research.

Adani Group pun melawan balik dengan bantahan setebal 400 halaman. Adani Group menyebut laporan Hindenberg Research bohong.

9. CEO Walgreens Rosalind Brewer

Rosalind Brewer mengundurkan diri dari jabatannya setelah saham Walgreens anjlok 32 persen tahun ini.

Saham perusahaan obat itu anjlok setelah permintaan vaksin covid-19 menurun.

Brewer juga telah menutup 450 tok di AS dan Inggris. Selain itu, ia juga memangkas 10 persen tenaga kerja di AS.

10. CEO BP Bernard Looney

Bernard Looney bergabung dengan BP pada usia 21 tahun pada 1991. Ia diangkat sebagai CEO pada Juli 2020.

Saat itu pandemi covid-19 tengah melanda dan lockdown di seluruh dunia telah menghancurkan permintaan minyak.

Industri ini juga menghadapi peningkatan tuntutan untuk mengurangi emisi pemanasan global guna memerangi perubahan iklim.

Namun kedua hal tersebut bukanlah penyebab jatuhnya Looney. Ia mengundurkan diri pada September 2023 karena menyembunyikan fakta tentang hubungan gelap dengan sejumlah rekan kerja.

Pada Desember 2023 ini, BP mengumumkan bahwa Looney akan kehilangan sekitar US$40 juta uang pesangon karena dewan direksi perusahaan memutuskan bahwa ia telah melakukan pelanggaran serius.



(agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER