RKAKL 2021 mencatat anggaran Kemenhan pada tahun tersebut mencapai Rp136 triliun. Jumlah ini sedikit lebih kecil dari Kementerian PUPR senilai Rp149 triliun yang berada di urutan kesatu penerima pagu anggaran terbesar.
Duit tersebut digelontorkan, antara lain untuk pengadaan alutsista Rp9 triliun dan modernisasi serta pemeliharaan dan perawatan (harwat) alutsista TNI di tiga matra.
Modernisasi dan harwat alutsista tersebut mencakup Rp2 triliun untuk TNI AD, TNI AL Rp3 triliun, dan TNI AU sebesar Rp1 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika mengacu Laporan Keuangan Kemenhan yang sudah diaudit, anggaran yang dialokasikan di 2021 untuk keperluan belanja sebesar Rp131 triliun. Sedangkan realisasinya mencapai Rp125 triliun atau 95,89 persen.
Berdasarkan Lapkeu Kemenhan Audited, pagu anggaran kementerian ini sebesar Rp144 triliun. Rinciannya, belanja pegawai sebesar Rp51 triliun, barang Rp44 triliun, dan modal senilai Rp48 triliun.
Sedangkan realisasi pada tahun tersebut hanya Rp136 triliun. Capaian ini sebesar 94,91 persen dari total anggaran.
Jika mengacu RKAKL 2021, pada 2020 lalu Kemenhan mendapatkan pergeseran anggaran dari bagian anggaran bendahara umum negara (BA BUN) untuk tiga hal, yakni:
a. Pemenuhan alat material kesehatan (Almatkes) untuk 110 RS Kementerian Pertahanan juga TNI dan Almatkes lapangan TNI serta penyiapan anggota komponen pendukung bidang kesehatan sebesar Rp8 triliun
b. Operasi pendisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 sebesar Rp1 triliun
c. Tambahan anggaran untuk mendukung tugas pokok TNI pada 2020 sebesar Rp7 triliun.