Co-Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Lembong menyebut proyek hilirisasi nikel Presiden Joko Widodo (Jokowi) terancam gagal.
Pasalnya, ia menyebut harga nikel global sudah turun sekitar 30 persen dalam 12 bulan terakhir. Kemudian ia memprediksi stok nikel di dunia mengalami surplus yang terbesar sepanjang sejarah.
"Jadi dengan begitu gencarnya dibangun smelter di Indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel. Harga jatuh, terjadi kondisi oversupply," ujar pria yang akrab disapa Tom itu dalam video yang diunggah kanal YouTube Total Politik, dikutip Selasa (16/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Tom menjelaskan karena pemerintah begitu militan dan konfrontasional terhadap nasabah luar negeri, hal itu membuat mereka ketakutan. Hal itu membuat Indonesia kehilangan kepercayaan dan mencari opsi lain untuk membuat baterai mobil listrik.
"Akhirnya mereka cari opsi lain, mereka bikin formulasi bahan baterai yang tidak menggunakan nikel," kata dia lebih lanjut.
Tom lantas mencontohkan Tesla yang tidak menggunakan baterai kendaraan listrik yang bahan bakunya nikel.
"Jadi 100 persen dari semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok menggunakan baterai yang mengandung 0 persen nikel, dan 0 persen kobalt. Jadi baterainya lithium iron phosphate (LFP). Jadi pakai besi, pakai fosfat, masih tetap pake lithium, tapi sudah tidak lagi pakai nikel, tidak lagi pakai kobalt," tutur dia.
Sebelumnya Tom pernah mengatakan kebijakan hilirisasi nikel Jokowi tak memperhitungkan kondisi pasar. Akibatnya, banyak pabrikan mobil yang kini meninggalkan nikel dan mencari bahan baku baterai listrik yang lain.
"Ini namanya kebijakan (hilirisasi) pemerintah tidak memperhitungkan realita pasar. Tidak ada nasabah (pasar) mau disandera (larangan ekspor nikel Indonesia), pasti mereka akan cari solusi lain yang berkembang, di mana menyaingi solusi yang kita tawarkan yakni nikel," klaim Tom dalam Diskusi Publik Timses Capres Cawapres di Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Rabu (6/12).
Jika konsep yang dilakukan Jokowi terus bertahan, Tom yakin nikel Indonesia semakin ditinggalkan atau dikucilkan global.
Ia menyebut memang nikel menjadi bahan utama baterai dan mobil listrik di era 2015-2017, yakni mencapai 70 persen dari seluruh electric vehicle (EV) di dunia. Namun menurutnya, dalam 6-7 tahun dari sekarang baterai yang memakai nikel hanya akan tersisa 30 persen dari jumlah mobil listrik di dunia.
Meski begitu, dia menyebut Anies-Muhaimin tidak akan tiba-tiba menyetop apa yang sudah dilakukan Presiden Jokowi. Jika AMIN menang di 2024, Tom menyebut pihaknya bakal membiarkan mekanisme pasar bekerja.