Faisal Basri Sebut Sejumlah Menteri Mulai Tak Nyaman Bantu Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2024 16:12 WIB
Ekonom Senior Faisal Basri menyebutkan banyak menteri di Kabinet Indonesia Maju yang sudah tak nyaman membantu Jokowi karena sudah banyak tabrak aturan.
Ekonom Senior Faisal Basri menyebutkan banyak menteri di Kabinet Indonesia Maju yang sudah tak nyaman membantu Jokowi karena sudah banyak tabrak aturan. ( Cnn Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom Senior Faisal Basri menyebutkan banyak menteri di Kabinet Indonesia Maju yang sudah tak nyaman membantu Jokowi.

Hal itu dipicu perbuatan Jokowi yang sudah banyak dianggap melanggar aturan atau standar. Pelanggaran kata Faisal bisa dilihat dari terlalu berpihaknya Jokowi kepada salah satu pasangan calon (paslon) capres dan cawapres yang akan mengikuti Pilpres 2024.

"Menurut saya standar itu sudah dilewati, sudah melampaui batas. Oleh karena itu ada mulai ketidaknyamanan para menteri itu karena melanggar terus," ujarnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia yang dikutip pada Kamis (18/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faisal mengungkapkan sebelumnya para menteri masih bisa bertahan dengan sikap Jokowi. Namun, makin lama banyak yang tidak bisa bertahan, terutama menteri independen atau bukan dari partai karena tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

Hal itu terjadi setelah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka maju menjadi calon presiden 2024. Gibran diketahui merupakan anak Jokowi.

"Saya samarkan saja. Jadi Pak Jokowi ini ingin keliling Indonesia lebih intensi di 2024. Bagikan apalah. Terus dijawab menteri, 'Wah itu anggarannya belum ada di APBN Pak?', 'Tapi uangnya ada apa nggak?' 'ya diusahakan pak' 'laksanakan'. Itu kan kalau dilakukan kriminal. Setiap sen dari APBN itu harus ada persetujuan DPR," katanya.

"Kalau sekali barangkali masih dimaafkan, kalau terus menerus. Teknokrat itu memiliki standar nilai, etika tidak tertulis. Kalau dia diminta oleh atasannya yang akhirnya melanggar aturan, oh dia bilang 'sorry nggak mau, tidak bisa, kalau bapak mau terus atau ibu mau terus silahkan, saya mundur'," jelas Faisal.

Ia mengungkapkan kondisi itu diketahui ketika berbincang dengan beberapa menteri dan juga pemimpin partai. Salah satu yang sudah tak nyaman disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Saya juga ngobrol dengan beberapa (menteri), ya tapi saya harus bilang ya bukan (ngobrol) dengan bu Sri Mulyani, dengan Pak Basuki, tapi dengan yang lain," ungkapnya.

"Kemudian saya ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai. Nah munculah, katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga dalam kaitannya dalam Gibran ini ya, karena ini sudah beyond akal sehat gitu," imbuhnya.

Terkait hal tersebut, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantahnya.

"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya. Jadi terkait isu yg sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak yang melontarkan isu tersebut," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER