Harga Minyak Terjungkal Usai Mendengar Kabar dari AS
Harga minyak melemah pada Selasa (23/1) kemarin imbas pemulihan produksi minyak mentah di beberapa bagian Amerika Serikat dan meningkatnya pasokan di Libya serta Norwegia.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent menetap di US$79,55 per barel, melemah 51 sen atau 0,6 persen.
Sementara itu harga minyak mentah West Texas Intermediate AS menetap di US$74,37 per barel, turun 39 sen atau 0,5 persen.
Produksi di North Dakota, negara bagian AS yang menghasilkan minyak terbesar ketiga di Negeri Paman Sam kembali berjalan setelah ditutup karena suhu dingin yang ekstrem. Meski produksi masih turun sebanyak 300 ribu barel per hari, itu cukup untuk menekan harga minyak.
Pasalnya, di saat bersamaan minyak juga mendapatkan tekanan dari penurunan permintaan bensin di AS.
Selain itu, minyak juga mendapatkan tekanan dari persediaan bensin yang melonjak 7,2 juta barel.
"Kelemahan yang terus-menerus dalam permintaan bensin AS juga telah menekan harga minyak," kata analis Again Capital LLC John Kilduff.
Ia mengakui sejatinya minyak masih mendapatkan topangan dari kemelut yang terjadi di Timur Tengah.
Namun, sentiman itu masih kalah dibandingkan dengan kekhawatiran pasar atas meningkatnya pasokan minyak dan penurunan permintaan bensin di AS.