REKOMENDASI SAHAM

Deret Saham Berpeluang Cuan Pekan Ini, Konsumer-Kesehatan

CNN Indonesia
Senin, 29 Jan 2024 07:09 WIB
Analis pasar modal merekomendasikan sejumlah saham yang berpeluang menanjak pekan ini. Berikut daftarnya.
Analis pasar modal merekomendasikan sejumlah saham yang berpeluang menanjak pekan ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A).

Pasar Masih Diliputi Ketidakpastian

Dalam kondisi seperti di atas, Oktavianus mengingatkan pelaku pasar untuk berhati-hati. Ia menyebut kondisi ketidakpastian dari sikap The Fed di tengah kuatnya data ekonomi AS yang berdampak pada IHSG akan terjadi outflow asing beberapa waktu ke depan, yang juga dapat berdampak pelemahan indeks saham.

Oktavianus lantas merekomendasikan sejumlah saham pilihan untuk pekan ini. Ia menilai saham defensive stock seperti konsumer dan kesehatan akan menarik di tengah ketidakpastian global.

"Dan juga saham produsen minyak mentah seiring kenaikan harga komoditas di tengah menguatnya data ekonomi AS," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham PT Siloam International Hospitals Tbk atau SILO yang ditutup menguat 4,48 persen ke posisi 2.330 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi SILO dapat menyentuh level 2.610 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Medco Energi Internasional Tbk atau MEDC yang menguat 0,84 persen ke posisi 1.200 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi saham emiten sektor energi itu dapat menyentuh posisi 1.320 pekan ini.

Ketiga, Oktavianus merekomendasikan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau INDF yang ditutup menguat 0,39 persen ke posisi 6.425 pekan lalu. Ia memproyeksi INDF dapat menyentuh posisi 6.750 pekan ini.

Sementara itu, pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda menuturkan sejak 5 Januari 2024, IHSG terkoreksi dan support terdekat saat ini adalah 7.092, sementara resistance 7.281.

Menurutnya, jika indeks saham berhasil mempertahankan support 7.092, apalagi berhasil melampaui level 7.215, maka ada peluang IHSG untuk melanjutkan rally-nya kembali. Namun apabila IHSG kembali melemah dan menembus support di 7.092, maka indeks akan melanjutkan koreksinya kembali.

"Akan tetapi kendatipun berada dalam fase koreksi, IHSG secara jangka panjang masih tetap bullish," kata Hary.

Hary mengatakan masa Pemilu saat ini membuat pelaku pasar khawatir. Pasalnya, dengan akan berakhirnya masa pemerintahan Presiden Jokowi, maka pasar diwarnai kekhawatiran akan kebijakan fiskal yang akan diusung pemerintah yang baru nanti.

"Apakah kebijakan fiskal pemerintah yang baru nanti akan cenderung kondusif terhadap bisnis atau cenderung restriktif?" sambungnya.

Sama seperti Oktavianus, Hary juga menyebut pelaku pasar masih wait and see terhadap kebijakan The Fed. Ia juga menilai bank sentral AS itu bakal tetap menahan suku bunga pada Maret nanti.

Hary menjelaskan perekonomian Negeri Paman Sam secara pasti terus tumbuh. Hal ini juga ditunjang oleh rendahnya angka pengangguran di level 3,7 persen.

Fakta tersebut pun meredam antusiasme pasar yang semula mengharapkan The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate pada The Federal Open Market Committee (FOMC) 20 Maret yang akan datang.

Dengan beragam sentimen di atas, Hary menyarankan pelaku pasar fokus pada emiten-emiten yang kinerja operasionalnya bertumbuh. Pasalnya, selama kinerja Earnings per Share (EPS) dan Free Cashflow tetap tumbuh, maka hal itu menunjukkan ketangguhan perusahaan dalam menghadapi dinamika makro ekonomi yang tengah berlangsung.

"Volatilitas harga pasar yang dipengaruhi berbagai sentimen adalah hal yang biasa terjadi, tidak perlu terlalu dikhawatirkan oleh volatilitas pasar," ucap Hary.

"Khusus bagi Trader, maka fokusnya pada tren harga, karena itu disiplin pada Trading Plan yang telah ditetapkan sebelumnya adalah kunci keberhasilan dalam meraih keuntungan dengan resiko yang tetap terkendali," imbuhnya.

Hary pun menyebutkan beberapa saham yang bisa diperhatikan oleh investor. Saham otu seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk atau ITMG yang ditutup menguat 0,66 persen ke posisi 26.700 pekan lalu.

Hary memproyeksi emiten tersebut bisa menyentuh level 27.825 pada pekan ini.

Selanjutnya, PT Merdeka Battery Materials Tbk atau MBMA yang menguat 8 persen dalam sepekan ke posisi 675. Hary memprediksi MBMA berada di posisi 730 pada pekan ini.



(mochammad ryan/sfr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER