Bappenas soal Giant Sea Wall Ala Prabowo-Airlangga: Proyek Luar Biasa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut giant sea wall ala Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto merupakan proyek luar biasa.
Ia membantah proyek itu mangkrak.
"Bukan mangkrak. Itu proyek luar biasa besarnya yang disesuaikan dengan kapasitas fiskal," katanya di Gedung Bappenas, Selasa (30/2).
Ia mengatakan biaya pembangunan giant sea wall membutuhkan fiskal yang besar. Karenanya, skema pembiayaan non fiskal juga bisa dipertimbangkan.
Suharso menyebut pembangunan giant sea wall juga harus mempertimbangkan masyarakat sekitar.
"Kehidupan mereka akan lebih baik atau mereka tersingkir. Kita harus evaluasi sedemikian rupa, tidak bisa serta merta meletakkan proyek itu dan membuat mereka tersingkir. Kehadiran ini harus menyejahterakan masyarakat," katanya.
Rencana pembangunan giant sea wall Pantura pertama kali diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengungkapkan pembangunan tanggul laut raksasa itu diperlukan demi mencegah penurunan tanah dan kenaikan air laut.
"Giant sea wall itu sangat diperlukan, karena kita ingin untuk menyelesaikan penurunan permukaan tanah yang terus-menerus terjadi dan juga banjir rob yang juga selalu terjadi," ucap Airlangga usai acara seminar nasional 'Strategi perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut', di Jakarta, Rabu (10/1).
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pembangunan tanggul laut raksasa saat ini sangat dibutuhkan.
Di sisi lain, ia mengatakan sebenarnya bukan kapasitas menteri pertahanan membicarakan tanggul laut. Prabowo menegaskan dirinya bicara sebagai pimpinan politik.
Ia menyebut berdasarkan data dari para pakar pembangunan tanggul laut raksasa memerlukan waktu hingga 40 tahun.
"Pengalaman negeri Belanda ya seperti itu, 40 tahun. Nah masalahnya adalah pemimpin politik yg rela fokus berpikir mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40-50 tahun," kata Prabowo.