Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.616 per dolar AS pada Senin (12/2) pagi. Mata uang Garuda naik 18 poin atau plus 0,12 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Mata uang Asia juga mayoritas menguat. Yuan China naik 0,04 persen, dolar Singapura tumbuh 0,06 persen, yen Jepang menguat 0,07 persen, won Korea Selatan merangkak 0,11 persen, dan ringgit Malaysia terbang 0,16 persen.
Sedangkan pelemahan dirasakan oleh baht Thailand dan dolar Hong Kong yang turun 0,02 persen, rupee India anjlok 0,09 persen, dan peso Filipina yang amblas 0,38 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata uang utama negara maju pun dominan perkasa. Poundsterling Inggris naik 0,06 persen, euro Eropa tumbuh 0,11 persen, franc Swiss menguat 0,03 persen, dolar Australia tumbuh 0,01 persen, dan dolar Kanada merosot 0,01 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah akan menguat hari ini karena revisi ke bawah data inflasi AS akhir pekan lalu melemahkan dolar AS. Di lain sisi, investor harap-harap cemas jelang pencoblosan Pilpres 2024.
"Namun, penguatan mungkin akan terbatas mengingat kekhawatiran investor akan Pilpres 2024," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp15.600 sampai Rp15.700 per dolar AS pada hari ini.