TAIPAN

Kim Bom, Memutuskan Berhenti Kuliah Malah Sukses Berharta Rp43 T

Agus Triyono | CNN Indonesia
Minggu, 18 Feb 2024 08:00 WIB
Kim Bom, seorang pengusaha muda asal Korea Selatan kini berhasil memiliki harta Rp43,8 triliun. Ia pernah memutuskan berhenti kuliah demi mengejar ambisinya. ( Basith Subastian/CNNIndonesia).
Jakarta, CNN Indonesia --

Memutuskan berhenti kuliah bukan lah hal yang tabu.

Pasalnya, siapa tahu langkah itu justru berhasil membawa kita ke jalan kesuksesan. Seperti itu pula yang terjadi pada Kim Bom.

Memutuskan berhenti kuliah dan memilih jalan hidup lain justru membawanya mengalahkan orang yang makan bangku kuliah sampai tamat.

Kini ia sukses menjadi orang kaya. Berdasarkan data Forbes, total kekayaannya kini tembus US$2,8 miliar.

Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp15.655 per dolar AS, kekayaan itu tembus Rp43,83 triliun.

Kekayaan itu membuatnya menjadi orang terkaya nomor 14 di Korea Selatan.

Lalu bagaimana sebenarnya Kim Bom bisa sekaya itu. Apa bisnis dan latar belakang kehidupannya?

Mengutip berbagai sumber, Kim Bom bernama lengkap Kim Beom-seok. Ia merupakan seorang pengusaha yang sejatinya masih muda asal Korea Selatan.

Ia lahir di Seoul 7 Oktober 1978. Meski lahir di Korea, ia tumbuh dan besar justru tidak  di Negeri Gingseng tersebut.

Pasalnya, pada saat baru berusia 7 tahun, ia harus meninggalkan Korea mengikuti ayahnya yang merupakan pekerja di Hyundai untuk dinas ke luar negeri

Pada saat berusia 13 tahun, ia bersekolah di sekolah asrama di Deerfield Academy, Massachusetts, AS. Di usia yang masih muda sebenarnya Kim Bom sudah memiliki jiwa wirausaha yang tinggi.

Ia selalu berusaha menciptakan sesuatu yang luar biasa dalam kehidupannya. Tak hanya itu. 

Ia juga memiliki ketertarikan tinggi pada semua hal yang berkaitan dengan teknologi.  Kim Bom sebenarnya pernah kuliah ke Harvard Business School.

Di kampus ini, Kim Bom mengembangkan pemahaman mendalam tentang strategi bisnis dan mengasah keterampilan kewirausahaannya, mempersiapkannya menghadapi tantangan di masa depan.

Tapi kemudian, ia memilih keluar enam bulan kemudian. Ia kemudian menerjunkan diri ke bisnis media dengan mendirikan media pelajar bernama 'The Current'

Newsweek kemudian membeli medianya ini pada 2000. Setelah itu, ia melanjutkan petualangannya dengan bekerja di Boston Consulting Group. Di kantor itu, ia berhasil mengumpulkan tabungan US$4 juta.

Tabungan itu kemudian ia pakai untuk merintis pendirian majalah bernama 02138. Tapi sayang keberuntungan belum berpihak kepadanya.

Pada 2009, media itu harus tutup karena masalah keuangan. Namun, ia tidak patah arang. 

Ia memulai bisnis baru. Bersama dengan teman-temannya, Koh Jae-Woo, dan Seon Joo Yoon, Kim Bom membangun Coupang pada 2010. Coupang ini merupakan sebuah platform ritel internet yang bertujuan memberikan pengalaman berbelanja yang lancar dan nyaman kepada pelanggan.

Bisnisnya sukses dan mendapatkan kepercayaan besar. Berkat kesuksesan itu, ia sukses mengumpulkan pendanaan lebih dari US$3,8 miliar  dari investor seperti Sequoia Capital, Softbank, BlackRock, dan lainnya.

Mengutip CNBC.com, dalam waktu tiga tahun, penjualan perusahaan perusahaan berhasil melampaui US$1 miliar. Setelah kesuksesan itu, Kim Bom sebenarnya punya rencana membawa Coupang melantai di bursa.

Tapi, dalam waktu sebelas jam, pikiran dan rencana itu berubah. Ia menarik diri dari rencana itu dan secara radikal mengubah model bisnisnya.

Ia yakin dapat membangun sesuatu yang lebih baik tanpa harus melantai di bursa. Kim Bom kemudian membangun Coupang sebagai platform belanja ujung ke ujung yang dirancang untuk mengelola perjalanan pelanggan sepenuhnya dari desktop hingga pintu.

Ia menciptakan bisnis logistik bergaya UPS milik Coupang bernama Rocket Delivery. Model bisnis ini mirip dengan yang dilakukan Amazon.

"Satu-satunya model yang kami lihat pada dasarnya adalah model yang mirip dengan Amazon. Dan pada saat itu, kami sangat iri dengan model tersebut," katanya.

Pasar e-commerce yang tumbuh cepat di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir menjadi sasaran empuk bagi Coupang.

Pasar didukung jam kerja panjang dan kota-kota yang padat penduduk menjadikan penduduk di Korea Selatan siap untuk layanan pengiriman on-demand.

Coupang menanggapi karakteristik pasar tersebut dengan cepat. Mereka memiliki lebih dari 5.000 pengemudi yang dikenal sebagai Coupangmen mengirimkan 99,3 persen pesanan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Layanan Dawn Delivery barunya bahkan menjanjikan kepada pelanggan bisa melampaui Amazon Prime. Layanan menyediakan pengiriman mulai pukul 07.00 pagi untuk pesanan yang dilakukan sebelum tengah malam pada malam sebelumnya.

Strategi bisnis jitu dan pasar yang besar itu membuat usaha Kim Bom sukses. Pada 2018, Coupang berhasil menorehkan pendapatan kotor tahunan sebesar 2,7 triliun won serta mempertahankan lebih dari 3,5 juta pengguna aktif harian pada 2019.

Perusahaannya juga sukses mempekerjakan lebih dari 10 ribu orang dengan kantor di Seoul, Shanghai, Beijing, Los Angeles, Seattle dan Silicon Valley.

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK