PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) melalui program Klasterkuhidupku terus berupaya memberdayakan pelaku UMKM di daerah. Salah satu kisah suksesnya adalah Klaster Usaha Rumah Anyamandiri di Makassar, yang berhasil mengubah eceng gondok dari hama menjadi produk kerajinan tangan bernilai tinggi.
Dipimpin oleh sosok inspiratif, Elsa Padidi, klaster ini berawal dari keprihatinan melihat eceng gondok yang melimpah di desa. Wanita ini sukses mengembangkan usaha kriya bersama masyarakat di sekitar tempat tinggalnya di Jalan Poros Telkomas Lr. 1 RT.005/RW.004 Kecamatan Biringkanaya Makassar, Sulawesi Selatan.
Berkat kegigihannya dalam berbisnis, Elsa tidak hanya mampu menjadi sosok perempuan yang tangguh, namun juga menggerakkan perempuan-perempuan di desanya berdikari lewat Klaster Usaha Rumah Anyamandiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama Rumah Anyamandiri merepresentasikan para perajin anyaman yang diharapkan suatu saat dapat menjadi perajin yang berdikari. Logo berupa gambar bunga eceng gondok yang indah, keindahannya menginspirasi penganyam, agar dapat menghasilkan sesuatu yang indah dari tangkai eceng melalui kreasi tangan orang-orang kreatif," paparnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/2).
Ia mengakui, eceng gondok sangat berlimpah di Makassar, tanaman ini bahkan kerap menjadi hama. Ia kemudian berpikir bagaimana caranya mengubah eceng gondok ini agar lebih bernilai sekaligus memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar.
Di Rumah Anyamandiri inilah, tumbuhan eceng gondok yang dianggap hama bisa menjadi suatu kerajinan yang bernilai dan dapat menunjang ekonomi rumah tangga.
Elsa bersama kelompoknya telah mengikuti pelatihan pemanfaatan bahan menjadi bernilai rupiah yang diadakan oleh PKK Kecamatan Biringkanaya Makassar. Selain itu, ia juga pernah mengikuti pelatihan kriya di Yogyakarta dan membagikan ilmunya ke tetangga dan ibu-ibu rumah tangga di Makassar.
Pada 2017 Elsa bersama masyarakat sekitar membentuk kelompok usaha kriya bernama Rumah Anyamandiri. Di 2019, Klaster Usaha Rumah Anyamandiri ikut bergabung dalam Program Klasterkuhidupku dari BRI, wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
Lewat berbagai kegiatan pendampingan yang tidak hanya berupa modal usaha, tetapi juga berbagai pelatihan dan pemberdayaan lainnya, Klaster Usaha Rumah Anyamandiri kini kian sukses mengembangkan produk usaha kriyanya.
"Kami juga difasilitasi berbagai bantuan sarana dan prasarana dari BRI pada 2023 kemarin, untuk merenovasi Gallery Shop. Kami juga difasilitasi memasarkan produk usaha binaan dan klaster lewat marketplace Localoka dan benar-benar mendapatkan banyak bantuan baik dari BRI," tutur Elsa.
Kini Klaster Usaha Rumah Anyamandiri sudah memiliki 20 perajin aktif, yang terdiri dari 10 orang produksi anyaman, sementara sisanya berperan juga sebagai pengepul bahan baku.
Elsa menjelaskan bahwa daerah mereka terletak di batas kota Makassar dan mayoritas laki-laki di desanya bekerja sebagai petani dan tukang ojek. Klaster usaha Rumah Anyamandiri, menurutnya, telah memberikan penghasilan tambahan bagi ibu rumah tangga dan menggerakkan perekonomian desa.
Produk-produk yang sudah dihasilkan oleh perajin antara lain, keranjang, tikar, kemudian merambah ke tas, tempat tisu, tempat sampah, keranjang cucian, hingga sandal.
Hingga 2019 pemasaran produk Kelompok Rumah Anyamandiri telah bermitra dengan beberapa hotel di Makassar. Selain itu dipasarkan juga seperti ke Jakarta hingga Papua.
Dalam rangka memperluas pemasaran, sampel produk Rumah Anyamandiri juga dikirim ke beberapa negara, seperti Mesir, Vietnam, Afrika Selatan, Malaysia dan Singapura. Dengan kapasitas produksi seperti itu, omzetnya pun kini mencapai sekitar Rp35 juta per bulan.
"Saya tetap fokus ingin membawa produk kami bisa dipasarkan ke luar negeri. Semoga dengan adanya bantuan dan pendampingan dari BRI, harapan tersebut bisa terwujud," tegasnya.
Elsa pun berharap BRI dapat sering memberikan pelatihan bagi para perajin Rumah Anyamandiri, baik di luar Makassar maupun di luar negeri. Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para perajin dan menghasilkan produk yang lebih baik dan berkualitas lagi.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan bahwa BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM lewat program Klasterkuhidupku. Melalui pendampingan ini, ia berharap UMKM yang tumbuh dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di daerah lain.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang," jelasnya.
Kisah Rumah Anyamandiri menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya. Ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan dukungan dari lembaga seperti BRI, potensi lokal dapat berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang menguntungkan masyarakat.
(rir)