Harga minyak naik tipis pada perdagangan Kamis (22/1) ini dipicu oleh tanda-tanda berkurangnya pasokan.
Padahal, ada prospek permintaan menguat dalam waktu dekat.
Minyak mentah Brent naik 14 sen menjadi US$83,17 per barel. Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 17 sen menjadi US$78,08 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengoperasian kembali kilang di Amerika Serikat turut mendukung permintaan, setelah serangkaian pemadaman yang terjadi sebelumnya menurunkan tingkat pemanfaatan kilang di AS ke level terendah dalam dua tahun.
Kilang BP yang berkapasitas 435 ribu barel per hari (bpd) di Indiana akan kembali berproduksi penuh pada Maret, setelah pemadaman listrik mulai 1 Februari.
Kilang TotalEnergies yang berkapasitas 238 ribu barel per hari di Port Arthur, Texas, juga sedang berupaya untuk memulai kembali operasinya, meskipun kilang tersebut masih beroperasi secara minimal setelah pemadaman listrik akibat cuaca.
"Setiap penurunan persediaan minyak AS akan memberikan dukungan lebih lanjut terhadap harga minyak," tulis analis ANZ, dikutip Reuters, Kamis (22/2).
(pta/pta)