Erick Thohir Dorong Hilirisasi Produk Petrokimia: Harus Terintegrasi

Pupuk Indonesia | CNN Indonesia
Kamis, 29 Feb 2024 19:40 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri).
Jakarta, CNN Indonesia --

Hilirisasi produk pupuk merupakan langkah penting dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing industri petrokimia nasional. Karena itu, integrasi perusahaan-perusahaan pupuk harus dilakukan agar menghasilkan produk petrokimia dengan nilai jual tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun internasional.

Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir, perusahaan-perusahaan pupuk, khususnya milik BUMN, ke depannya harus terintegrasi dan akan disinergikan bersama-sama sejalan dengan Pertamina.

"Kalau kita lihat dari hulunya sendiri, ke depan perusahaan-perusahaan pupuk ini harus menjadi sebuah perusahaan terintegrasi petrochemical. Karena memang nanti akan menjadi ketemu titiknya bagaimana nanti downstream daripada petrochemical ini bisa dirasakan secara menyeluruh untuk bangsa dan negara," ujar Erick saat acara peresmian pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).

Terkait pabrik amonium nitrat, Erick mengatakan, hal ini akan dapat mengurangi jumlah impor pupuk di Indonesia. Menurutnya, lewat pabrik ini, PT KAN akan dapat meningkatkan produksi pupuk dalam negeri, di mana saat ini presentasenya 21 persen impor dan 79 persen merupakan produksi dalam negeri.

"Dari total 560 ribu ton itu, memang kurang lebih sekarang di dalam negeri sudah memproduksi hampir 300 ribu ton lebih dan sisanya masih impor," jelas Erick.

Adapun pabrik amonium nitrat ini merupakan proyek bersama dari anak perusahaan PT Dahana, PT Dahana Investama Corp (PT DIC) dengan anak usaha PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kaltim. Pembangunan pabrik yang dilakukan oleh PT KAN sejak 2020 lalu ini juga didukung oleh kolaborasi Wika-Sedin.

Sebagai informasi, amonium nitrat yang diproduksi KAN merupakan bahan baku utama produksi bahan peledak. Sehingga diperlukan jaminan suplai yang memadai untuk menjaga keberlangsungan operasional perusahaan.

Selain itu, amonium nitrat juga bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk NPK (Nitogen Fosfor Kalium) yang berbasis nitrat dan asam nitrat, serta produk turunannya yang juga memiliki peran penting dalam pemurnian logam mineral di smelter.

Pembangunan pabrik ini juga tak lepas dari permintaan komoditas amonium nitran yang semakin meningkat setiap tahun. Pada 2024 misalnya, BUMN memproyeksikan permintaan terhadap amonium nitrat mencapai 580.000 ton.

Karenanya, kehadiran pabrik berkapasitas 75.000 MTPY milik PT KAN ini diharapkan dapat memenuhi sekitar 12 persen permintaan amonium nitrat dalam negeri.

(ory)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK