Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti adanya lonjakan harga beras, daging, minyak goreng, hingga telur menjelang Ramadan.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menyinggung soal kenaikan harga beberapa komoditas pangan yang tak bisa dihindarkan jelang puasa, tercermin dalam historis data yang direkap oleh BPS beberapa periode belakangan.
"Waspada terjadi kenaikan harga secara umum pada momen Ramadan yang ditunjukkan dari data historikal perkembangan inflasi, di mana pada momen Ramadan selalu terjadi inflasi," pesannya dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa komoditas yang berpotensi memberikan andil terhadap inflasi umum, di antaranya komoditas pangan, yaitu daging ayam ras, minyak goreng, beras, ayam hidup, daging sapi, telur ayam ras, dan gula pasir," rinci Habibullah.
Ia menyebut kenaikan harga sejumlah bahan pokok itu disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat. Pada akhirnya, fenomena ini akan berdampak pada inflasi secara umum.
Sebelum Ramadan dan Lebaran 2024, beras bahkan tercatat sudah mengalami inflasi 5,32 persen pada Februari 2024 ini. Habibullah menyebut tingginya harga beras pada bulan lalu turut memecahkan rekor nasional.
"Harga beras secara nasional yang dicatat adalah harga rata-rata dari berbagai jenis kualitas beras di seluruh kabupaten/kota indeks harga konsumen (IHK), di mana Februari 2024 merupakan harga tertinggi dibandingkan periode-periode sebelumnya," bebernya.
BPS melaporkan inflasi pada Februari 2024 mencapai 2,75 persen secara tahunan (yoy). Sedangkan inflasi bulanan terealisasi 0,37 persen (mtm).
Terpisah, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir mengatakan minyak goreng menjadi satu dari tiga komoditas utama yang harganya melonjak jelang Ramadan. Sedangkan dua lainnya adalah beras yang harganya tak kunjung turun serta cabai merah.
"Ini tiga komoditas yang naiknya cukup signifikan, beras, cabai merah, dan minyak goreng. (Harga) beras (naik) di 268 daerah kabupaten/kota, cabai merah di 241 daerah, dan minyak goreng di 220 daerah," rinci Tomsi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (26/2).
(skt/pta)