Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan penyebab konversi motor listrik masih sedikit, di bawah 1.000 unit.
Ia mengatakan saat registrasi konversi motor listrik dibuka, sebenarnya peminatnya banyak, tetapi motor yang akan dikonversi tidak sesuai kriteria.
"Sesudah dicek di polisi surat-suratnya enggak lengkap semua, jadi kebanyakan memang motor-motor tua. Motor-motor tua kita itu statusnya enggak legal, bodong," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Selasa (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arifin mengatakan pada tahun ini Kementerian ESDM baru mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta untuk konversi 10 unit motor listrik. Di sisi lain, Kementerian ESDM juga terus menyiapkan infrastruktur pendukung.
Ia mengatakan saat ini kapasitas bengkel juga semakin baik dengan telah mampu mengkonversi satu motor listrik dalam tiga jam.
"Dan kemudian regulasi, kemudahan juga sudah dilakukan kepolisian dan juga pihak perhubungan," katanya.
Kementerian ESDM mencatat realisasi konversi motor listrik di 2023 masih di bawah 1.000 unit. Padahal, target konversi motor listrik tahun lalu mencapai 50 ribu unit.
Meski demikian, Arifin mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk terus memperbaiki birokrasi administrasi konversi motor listrik.
Di sisi lain, Arifin pun meminta harap maklum sebab dalam membangun infrastruktur pendukung konversi pemerintah memulai dari nol.
(fby/pta)