IHSG Diprediksi Menguat Awal Pekan Ini

CNN Indonesia
Senin, 07 Okt 2024 06:20 WIB
IHSG diprediksi fluktuatif cenderung menguat pada awal pekan ini. IHSG akan mendapatkan topangan data cadangan devisa dan rilis data emiten. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak fluktuatif cenderung menguat pada Senin (7/10).

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan penguatan IHSG akan ditopang oleh data cadangan devisa dan rilis kinerja emiten pada kuartal III yang diperkirakan menguat.

"Pola pergerakan IHSG masih terkonsolidasi wajar dengan peluang upside yang masih terlihat serta penantian rilis kinerja emiten kuartal III yang akan lansir dalam waktu dekat, tentunya dapat menopang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi menguat," ujar William seperti dikutip dari riset hariannya.

Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 7.454 dan resistance 7.636. Ia pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni TLKM, ⁠ASII, ⁠ASRI, ⁠PWON, ⁠UNVR, ⁠BBRI, ⁠BBCA, ⁠BBNI, dan ⁠JSMR.

Sementara, Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG akan bergerak menuju zona merah mengawali pekan ini.

"Indikator MACD menunjukkan tren pelemahan yang masih berlanjut, sejalan, RSI menunjukkan penurunan dan mendekati area oversold," kata Ivan.

Hari ini, Audi memproyeksi IHSG bakal berada di level support 7.440 dan level resistance 7.560.

Menurut Audi, berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah yang masih akan menjadi sentimen negatif untuk pasar, terlebih jika berlangsung dalam jangka waktu yang berkepanjangan.

"Selain itu, pasar juga tengah menantikan rilis data neraca dagang yang diperkirakan surplus US$149 miliar. Hal ini akan cenderung direspon moderat oleh pasar," terangnya.

IHSG ditutup di level 7.496 pada Jumat (4/10) sore. Indeks saham melemah 47,73 poin atau minus 0,63 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp11,82 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,32 miliar saham.



(ldy/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK