Sewindu Lembaga Manajemen Aset Negara Berkontribusi untuk Negeri

info ekonomi | CNN Indonesia
Selasa, 15 Okt 2024 00:00 WIB
Di Jalan Dipatiukur, Bandung, hadir sebuah bangunan coworking space yang senantiasa dipenuhi anak muda. Mereka bercengkerama menikmati kopi lokal,
Jakarta, CNN Indonesia --

Di Jalan Dipatiukur, Bandung, hadir sebuah bangunan coworking space yang senantiasa dipenuhi anak muda. Mereka bercengkerama menikmati kopi lokal, berbelanja, bahkan menyewa beberapa ruangan untuk digunakan sebagai kantor, baik start-up maupun aktivitas lain. Tempat itu kini hidup, bergerak sejalan kreativitas dinamis generasi muda Bandung.

Sebelum 2021, gedung itu adalah eks Wisma Pertamina, aset properti negara yang lama tidak terutilisasi. Kini, manfaat ekonomi dan sosial bergulir dari aset properti yang mendukung pergerakan ekonomi dan industri kreatif. Ada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Badan Layanan Umum (BLU) yang dibentuk Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DKJN) di balik perubahan itu.

LMAN dibentuk sebagai bagian inovasi DKJN Kementerian Keuangan (Kemenkeu) guna memberikan dampak nyata penguatan fiskal melalui optimalisasi aset negara. Dengan bentuk organisasi BLU, LMAN bergerak lebih lincah menyusun dan mengimplementasikan analisis pemanfaatan terbaik dari aset-aset negara, khususnya properti dan kawasan, sekaligus sebagai penggerak optimalisasi aset negara bersama para pengguna barang milik negara lainnya dalam bentuk kerja sama konsultasi/advisory optimalisasi aset negara.

Pada 2017, LMAN juga mendapatkan mandat khusus sebagai lembaga penyalur pendanaan lahan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk percepatan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai salah satu program prioritas pemerintah dalam 10 tahun ini.

Sejak didirikan pada 2015 hingga Oktober 2024, sejumlah 310 aset telah diserahkan DJKN kepada LMAN, terdiri dari 1 aset kilang Liquid Natural Gas (LNG) di kawasan Lhokseumawe, 1 kilang LNG di kawasan Bontang, 151 unit apartemen, 112 ruko/gudang, 14 gedung, 22 tanah dan 9 rumah.

Dari 310 aset, LMAN berhasil mengoptimalkan sejumlah 128 aset, baik properti maupun non properti, yakni kawasan dan kilang. Proses optimalisasi aset negara yang dilakukan LMAN melalui beberapa tahap, seperti penyelesaian legalitas dan okupansi jika ada, penyusunan analisis pemanfaatan terbaik, proses konstruksi, dan pemasaran atau kerja sama pemanfaatan aset bersama pihak mitra.

Seluruh upaya LMAN menjalankan mandat yang diemban selalu berorientasi pada manfaat dan dampak bagi masyarakat. Manfaat dari optimalisasi aset negara dapat berupa manfaat finansial yaitu Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), juga manfaat sosial ekonomi berupa dampak berganda dari aset negara yang terutilisasi.

Sepanjang 2015 hingga 11 Oktober 2024, LMAN telah menyumbangkan PNBP dari optimalisasi aset dan kerja sama konsultasi sebesar Rp6,06 triliun, diikuti manfaat sosial ekonomi yang dihitung dari penghematan biaya untuk mendukung kegiatan pemerintah, manfaat berganda pengelolaan aset berupa penyerapan tenaga kerja dan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar mencapai Rp72,6 miliar. Kinerja layanan jasa konsultasi pun terus bertumbuh positif dengan cakupan wilayah mencapai 17 provinsi untuk 79 proyek dan 32 mitra.

Dinamika dan perkembangan kebutuhan masyarakat juga menjadi pelecut LMAN beradaptasi dan mengembangkan diri. Digitalisasi menjadi target yang diimplementasikan LMAN dalam 8 tahun terakhir. Pada 2022, LMAN meluncurkan Aset untuk Indonesia (AESIA), platform berbasis aplikasi dan website aesia.go.id, sebagai sarana sinergi pemanfaatan aset yang dapat digunakan oleh mitra kerja sama baik Kementerian/Lembaga, BLU, Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Milik Negara untuk memasarkan aset-aset kelolaan.

AESIA diharapkan dapat mewujudkan optimalisasi aset negara di seluruh pengguna barang milik negara agar mendatangkan manfaat bagi penguatan fiskal. Melalu AESIA, LMAN menjalin kerja sama dengan 16 mitra dan Close Deal Transaction (CDT) untuk 6 aset LMAN dan 3 aset mitra senilai total Rp6,5 miliar.

Salah satu mitra kerja sama LMAN dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan sangat terbantu oleh kehadiran AESIA dalam menjaring calon penyewa.

"Kebetulan tempat yang sebelumnya masih kosong itu menurut kami cukup bagus, jadi penyewanya harus juga yang bagus, gitu. AESIA mampu menjaring penyewa-penyewa yang bagus, terbukti saat ini aset kami sudah dikerjasamakan dengan penyewa dan turut mendorong pergerakan ekonomi," demikian ujar perwakilan BPS.

Diharapkan, AESIA dapat terus mewujudkan sinergi optimalisasi aset, sehingga dampak dari pemanfaatan aset negara dirasakan secara nyata, serta meminimalisir biaya dan opportunity lost dari aset yang mangkrak.

Kontribusi bagi Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Negeri

LMAN juga hadir sebagai bagian dari akselerasi pembangunan infrastruktur, yang merupakan salah satu program prioritas di dekade ini. LMAN menjadi lembaga yang melaksanakan pendanaan uang ganti rugi pembebasan lahan dari APBN.

Melalui peran ini, LMAN membangun peradaban dan kesejahteraan masyarakat, karena infrastruktur adalah simbol kemajuan bangsa, di mana ketersediaan lahan menjadi elemen penting.

Dari 2017 hingga 11 Oktober 2024, LMAN telah menggulirkan pendanaan pengadaan lahan dari APBN sebesar Rp134,57 triliun untuk 126 PSN yang terdiri dari sektor jalan tol, bendungan dan sektor sumber daya air lainnya, hingga jalan kereta api, pelabuhan, dan dukungan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Realisasi terbesar adalah jalan tol sebesar Rp112,23 triliun, disusul bendungan sebesar Rp14,50 triliun. Sedangkan untuk pembangunan IKN, LMAN merealisasikan Rp2,86 triliun untuk pendanaan lahan jalan tol, jalan akses non-tol, serta pembangunan kawasan inti IKN.

Pendanaan lahan bukan hanya soal ganti rugi, namun juga peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta guliran dampak berganda dari peningkatan konektivitas, sumber daya air, maupun percepatan peredaran barang dan jasa dari pembangunan infrastruktur.

Dalam sebuah kunjungan, LMAN bertemu dengan seorang warga Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Donata Duka yang menerima uang ganti rugi pembangunan Bendungan Napun Gete.

"Uang ganti ini saya gunakan untuk membangun tempat tinggal yang lebih baik, dan membiayai sekolah 3 anak saya. Salah satunya biaya pendidikan di Brimob, dan saat ini sudah bekerja di Jakarta," tuturnya.

Pada kesempatan terpisah, seorang warga yang lahannya terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo-Kulonprogo menerima nilai ganti sebesar Rp1,6 miliar. Dia mengatakan, uang ganti itu digunakan untuk membangun tempat tinggal dan usaha indekos, agar uang tersebut tetap produktif dan menghasilkan pendapatan.

Pembangunan infrastruktur itu sekaligus wujud peran APBN dalam memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pergerakan perekonomian. Dalam percepatan pembangunan infratruktur, LMAN juga bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi bersama Kementerian/Lembaga terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pemerintah Daerah dan masyarakat.

Inovasi, resiliensi dan sinergi kolaborasi menjadi kunci pencapaian target-target strategis. Kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat yang diikuti dengan semangat untuk terus bermanfaat menjadi roh bagi capaian kerja LMAN dalam sewindu mengabdi, sebagai bagian dari 10 tahun kerja pemerintahan.

Optimalisasi aset negara dan pendanaan pengadaan lahan selalu berkiblat pada manfaat dan dampak bagi masyarakat dan negara Indonesia. LMAN juga menyampaikan apresiasi serta terus mengharapkan dukungan dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan untuk turut membangun negeri melalui optimalisasi aset negara dan percepatan pembangunan infarstruktur.

(info ekonomi/info ekonomi)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER