Prabowo Sebut Kekayaan Dikuasai Sedikit Orang Ciri Negara Gagal, RI?

Dela Naufalia Fitriani | CNN Indonesia
Kamis, 21 Nov 2024 07:50 WIB
Presiden Prabowo Subianto menyebut salah satu ciri negara gagal. Ia mengatakan negara gagal adalah jika kekayaan bangsa itu hanya dimiliki segelintir orang.
Pengamat menyebut Indonesia belum menjadi sebuah negara gagal karena masih berdaulat dan bisa menjalankan fungsi politik, ekonominya dengan baik. (CNN Indonesia/Andry Novelino).

Di sisi lain, Analis senior Indonesia Strategic and Economic Action (ISEAI) Ronny P Sasmita berpendapat kegagalan suatu negara tidak dikerucutkan dari masalah ekonominya seperti aglomerasi kekayaan atau keekonomian negara di tangah segelintir orang.

Ia mengartikan negara gagal secara politik atau ekonomi politik adalah negara yang lemah, tidak bisa menjalankan fungsinya, termasuk dalam menjaga kedaulatan sebuah bangsa.

"Seperti Suriah. Misalkan itu negaranya sudah tinggal tersisa sepertiga sekarang, karena tidak bisa menjalankan kekuatan, kewenangan pemerintahan ke seluruh geografi negaranya. Ia juga lemah dalam menjalankan dan mengimplementasikan kebijakan untuk mencapai tujuan negara itu, termasuk menjajarkan masyarakatnya, meningkatkan SDM masyarakatnya, enggak bisa menjalankan itu lagi karena lemah," jelas Ronny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu, ia melihat jika aglomerasi keekonomian negara dan kekayaan hanya di tangan segelintir orang, itu tidak membuat Indonesia negara gagal, tapi hanya membuatnya menjadi negara yang semakin nondemokratis.

Pasalnya, penguasaan itu membuat para elit atau orang kaya yang memiliki sumber daya banyak mengendalikan proses ekonomi dan politik yang hanya untuk menguntungkan segelintir orang.

"Jadi justru berkembangnya oligarki ini, bukan membuat negara Indonesia menjadi negara gagal, tapi membuat negara Indonesia semakin gagal mewujudkan tatanan yang demokratis," tegasnya.

Ia mencontohkan bagaimana AS memiliki ketimpangan yang sangat tinggi, namun tak ada yang menyebut Negeri Paman Sam itu negara gagal. Hal itu dikarenakan mereka memiliki institusi ekonomi dan politik yang mapan.

Menurut Ronny, di sana kesepakatan antara ideologi politik terhadap satu hal sudah sangat matang.Mereka juga sepakat demokrasi harus dipertahankan.

"Jadi saya pikir ketimpangan pendapatan ini, ketimpangan kepemilikan keekonomian ini, seperti yang dikatakan Hashim, seperti yang dikatakan Prabowo, justru membuat potensi pemerintah itu untuk mementingkan diri sendiri lebih besar," imbuhnya.

"Justru lupa dengan kepentingan masyarakat, jadi semua anggaran negara, semua proyek-proyek negara pada akhirnya dibagi-bagi di kalangan elit, mereka punya resources yang besar, orang kaya semakin kaya, orang miskin justru semakin tertekan," ucap Ronny lebih lanjut.

Namun untuk mengatakan hal itu sebagai prakondisi sebagai negara gagal, ia tidak sepakat. Menurutnya, sebuah negara bisa dikatakan gagal jika kemampuan negara hilang untuk menjalankan fungsinya sebagai sebuah negara dan pemerintahan.

"Sementara kalau ketimpangan aja sih belum cukup untuk itu," ucapnya.

Ia menilai ketimpangan memang bahaya dan harus segera diselesaikan. Pada faktanya, gini rasio di Indonesia sudah cukup tinggi di kisaran 0,388. Kemudian distribusi keekonomian negara semakin besar ke atas ketimbang ke bawah.

Hal itu, menurut Ronny, bisa dilihat dengan jatuhnya kelas menengah, di mana 10 juta lebih masyarakat turun kelas.

"Itu udah bisa kelihatan bahwa keekonomian itu tersedot ke atas lebih banyak ketimbang terdistribusi ke bawah. Ini sinyal berbahaya, tapi untuk mengatakan itu sebagai sinyal fail state saya pikir enggak. Ini sinyal untuk melemahnya kedaulatan rakyat," ujarnya.



(agt)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER