Asparminas Apresiasi Produsen Galon AMDK Beralih ke Kemasan Bebas BPA

AMDK | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jan 2025 16:24 WIB
Ilustrasi. (Foto: istock/eakgrunge).
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) mengapresiasi produsen-produsen besar Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang telah mengambil langkah signifikan dengan meninggalkan penggunaan polikarbonat ke kemasan bebas Bisfenol A atau BPA. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap risiko paparan BPA.

Sekretaris Jenderal Asparminas, Nio Eko Susilo menjelaskan, tren peralihan ke galon bebas BPA ini dipicu oleh meningkatnya kesadaran konsumen terhadap risiko paparan BPA. Selain itu, regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) semakin memperkuat tren ini. Eko bahkan memprediksi, pada 2025 ini bakal lebih banyak lagi produsen AMDK yang mulai menggunakan kemasan bebas BPA.

"Prediksi kami, tahun ini bakal lebih banyak lagi produsen air kemasan bermerek yang mengikuti market leader industri AMDK yang meninggalkan galon berbahan plastik keras polikarbonat dan beralih menggunakan galon yang lebih sehat, berkualitas dan bebas BPA," kata Eko dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1).

Diketahui, pada April 2024, BPOM mewajibkan produsen AMDK mencantumkan label peringatan bahaya BPA pada kemasan galon polikarbonat. Pelabelan ini harus diimplementasikan produsen paling lambat pada 2028.

Regulasi tersebut menyusul temuan lapangan BPOM selama dua tahun berturut-turut yang menunjukkan kontaminasi BPA pada galon bermerek di sejumlah provinsi telah melewati ambang batas berbahaya.

"Sekarang ini di hampir seluruh wilayah Jakarta, market leader telah menarik galon polikarbonat dan menggantinya dengan galon bebas BPA yang terlihat segar, lebih bening dan dijamin bebas dari risiko kontaminasi BPA," katanya.

Eko menyebut, industri AMDK bakal mampu beradaptasi terkait pelabelan bebas BPA tersebut. Pergantian kemasan galon oleh market leader di area Jakarta tersebut menyusul sukses penerapan hal serupa di seluruh Bali dan Manado dalam tiga tahun terakhir.

"Ini membawa pesan pada pelaku industri lainnya bahwa shifting tersebut bisa dilakukan dan industri berkomitmen pada penyediaan produk air minum bermerek yang aman bagi kesehatan konsumen," katanya.

Data menunjukkan sekitar 170 juta galon air minum bermerek beredar setiap tahun di Indonesia, dengan 95% di antaranya masih menggunakan plastik polikarbonat. Namun, Eko optimistis, produsen AMDK yang jumlahnya sekitar 1.100 perusahaan bakal mengikuti jejak produsen besar seperti AQUA yang beralih ke kemasan galon bebas BPA.

"Semua produsen AMDK peduli terhadap kesehatan konsumen karena itu masalah peralihan ke kemasan galon bebas BPA tinggal menunggu waktu saja," tegasnya.

Eko menuturkan, masyarakat awam sebenarnya mudah untuk mengidentifikasi galon bebas BPA dengan memperhatikan kode penomoran plastik di dasar kemasan. Bila tertera angka 1, seperti pada semua merek kemasan botol, berarti kemasannya terbuat dari plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET) yang bebas BPA.

"Sementara bila angkanya tertera angka 7, seperti pada umumnya galon, itu berarti produk tersebut menggunakan kemasan dari plastik polikarbonat yang diproses dari pengolahan senyawa kimia BPA," katanya.

(ory/ory)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK