Investasi saham bisa menjadi salah satu cara efektif untuk 'menanam' uang agar berkembang seiring waktu.
Namun, banyak orang masih ragu karena menganggap saham berisiko tinggi atau bahkan menyerupai perjudian. Padahal, dengan strategi yang tepat, investasi saham bisa menjadi salah satu sumber kekayaan yang menjanjikan.
Perencana keuangan OneShildt Budi Rahardjo menyarankan sebelum mulai berinvestasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan investasi saham. Apakah ingin mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga (capital gain) atau mengincar pendapatan dari dividen?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, investor juga harus memahami profil risiko masing-masing.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Strategi Investasi Kripto di Tengah Gejolak dan Pengaruh Trump |
"Meskipun secara historis investasi saham memberikan potensi keuntungan terbesar dibandingkan instrumen lain, gejolaknya yang sangat besar serta mudahnya nilainya berfluktuasi akibat berbagai sentimen belum tentu cocok bagi semua orang untuk dimasukkan dalam portofolionya," ujar Budi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (31/1).
Berikut sejumlah tips ternak uang dari investasi saham:
Saham adalah instrumen investasi dengan fluktuasi harga yang tinggi. Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menegaskan bahwa sebelum mulai berinvestasi, pastikan bahwa profil risiko Anda agresif, bukan moderat atau konservatif.
Investor agresif lebih tahan terhadap gejolak pasar dan siap menghadapi potensi kerugian jangka pendek demi keuntungan jangka panjang.
Lihat Juga :![]() EDUKASI KEUANGAN Bijak Pakai Paylater Agar Tak Gali Lubang Tutup Lubang |
Jika seseorang memiliki karakter konservatif, maka sebaiknya hanya menyisihkan sebagian kecil portofolionya untuk saham, dan lebih banyak di instrumen yang lebih stabil.
Sementara bagi investor agresif, saham bisa mengambil porsi hingga 80 persen-90 persen dalam portofolio investasi, terutama jika tujuannya adalah jangka panjang, seperti dana pensiun di atas 10 tahun.
Salah satu prinsip utama dalam investasi saham adalah menggunakan uang dingin, yaitu uang yang tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Andi menekankan bahwa dana yang diinvestasikan sebaiknya tidak membuat seseorang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan begitu, investor tidak akan panik jika harga saham turun dalam jangka pendek.
"Uang yang akan diinvestasikan adalah uang dingin, dalam artian uang yang bila sedang diinvestasikan tidak membuat kita enggak bisa makan atau memenuhi kebutuhan hidup lainnya," ujar Andi.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Pilihan Investasi Pendulang Cuan di 2025 |
Andi mengatakan investasi saham bukan perjudian, sehingga perlu pemahaman yang cukup sebelum terjun ke dalamnya. Dua pendekatan utama dalam menganalisis saham adalah:
Analisis fundamental: Melihat kinerja keuangan perusahaan, prospek bisnis, dan manajemen.
Analisis teknikal: Menggunakan grafik harga dan indikator teknis untuk menentukan waktu beli dan jual saham.
Dengan memahami kedua aspek ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan menghindari spekulasi berlebihan.
Bersambung ke halaman berikutnya...