EDUKASI KEUANGAN

Tips Ternak Uang dari Investasi Saham

Dela Naufalia Fitriyani | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Feb 2025 09:14 WIB
Investasi saham bisa menjadi salah satu cara untuk 'menanam' uang agar berkembang seiring waktu. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.
Investasi saham bisa menjadi salah satu cara untuk 'menanam' uang agar berkembang seiring waktu. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).

Hindari FOMO dan keserakahan

Menurut Andi, salah satu kesalahan terbesar investor adalah FOMO alias Fear of Missing Out, yaitu membeli saham hanya karena sedang naik tanpa analisis yang jelas.

Selain itu, keserakahan juga bisa menjadi jebakan, misalnya menahan saham terlalu lama demi keuntungan lebih besar, padahal ada sinyal untuk menjual. Oleh karena itu, kata dia, disiplin dalam strategi investasi sangat penting.

Terapkan manajemen keuangan disiplin

Dalam investasi saham, manajemen keuangan sangat krusial. Andi menyarankan agar investor menetapkan sendiri batas taking profit (mengambil keuntungan) dan cut loss (membatasi kerugian).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan aturan yang jelas, investor bisa menghindari keputusan emosional yang dapat merugikan.

Mulai dengan nominal yang sesuai

Tidak ada angka pasti berapa uang yang harus diinvestasikan ke saham, karena tergantung pada beberapa faktor, seperti:

Dana yang tersedia: Sisihkan dari penghasilan yang tidak digunakan untuk kebutuhan mendesak.

Harga saham yang akan dibeli: Saham di Bursa Efek Indonesia bisa dibeli dalam satuan lot (100 lembar per lot).

Strategi investasi: Bisa dimulai dengan 30 persen-50 persen dari modal yang dialokasikan, lalu ditambah secara bertahap setelah memahami pola pergerakan saham.

Budi menambahkan besarnya dana yang diinvestasikan juga tergantung pada jangka waktu investasi.

"Semakin panjang dan agresif karakter kita berinvestasi maka dapat semakin besar persentase portofolio kita dalam bentuk saham," ujarnya.

Kelola sendiri atau percayakan ke broker?

Investor bisa memilih untuk mengelola portofolio sahamnya sendiri atau menggunakan jasa broker atau manajer investasi.

Keuntungan memakai broker atau manajer investasi adalah mendapatkan bantuan dalam trading, terutama bagi yang tidak punya banyak waktu atau kurang memahami analisis saham. Namun, ada biaya jasa yang harus dibayarkan.

Di sisi lain, mengelola sendiri saham memungkinkan investor untuk belajar lebih dalam dan menghindari biaya tambahan. Namun, dibutuhkan waktu dan disiplin untuk memantau pergerakan pasar agar tidak ketinggalan momentum penting.

Menurut Budi, idealnya investor yang memiliki keahlian dan waktu sebaiknya mengelola portofolio sendiri.

Namun, jika tidak memiliki waktu atau pengalaman, investor bisa menggunakan jasa manajer investasi yang terdaftar di OJK, untuk memastikan keamanan dan pengelolaan dana yang profesional.

"Maka kita sebagai investor dapat memilih manajer investasi yang dapat dipercaya dan berkinerja baik dalam pengelolaannya," kata dia.

Pilih jenis saham yang tepat

Bagi pemula, disarankan untuk memilih saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi, seperti:

Saham blue chip: Saham perusahaan besar dan stabil, biasanya termasuk dalam indeks LQ45 atau IDX80.

Saham dengan likuiditas tinggi: Mudah diperjualbelikan, sehingga lebih fleksibel untuk cut loss atau taking profit.

Budi juga menyarankan agar investor menyesuaikan pemilihan saham dengan tujuan investasi. Jika tujuannya adalah pendapatan pasif jangka panjang, maka saham dividen tinggi dari perusahaan besar bisa menjadi pilihan.

Namun, jika ingin mengejar pertumbuhan nilai investasi yang lebih tinggi, investor bisa memilih saham dari perusahaan yang sedang bertumbuh pesat.



(sfr)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER