Nama Lei Jun mungkin tak banyak dikenal masyarakat Indonesia. Namun produk-produk perusahaannya, Xiaomi, sudah tentu familiar di Tanah Air. Ponsel Xiaomi dan Redmi menjadi 'HP Sejuta Umat'.
Mengacu pada data riset pasar Canalys per kuartal III 2024, Xiaomi menduduki peringkat kedua pemimpin pasar smartphone Indonesia, dengan penguasaan pasar 19 persen, hanya kalah dari Oppo dengan pangsa pasar 22 persen.
Tak cuma bikin ponsel pintar, Xiaomi bahkan juga memproduksi mobil. Pada 2021, Jun mengumumkan rencana ekspansi Xiaomi ke pasar kendaraan listrik (EV).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini menandai diversifikasi perusahaan dari produk elektronik konsumen ke sektor otomotif. Mobil listrik pertama Xiaomi, SU7, resmi dirilis Desember 2023.
Lihat Juga : |
Debut pasar yang spektakuler SU7 terbilang spektakuler, dengan penjualan 88 ribu unit dalam dalam 24 jam pertama.
Kini, perusahaan sedang berancang-ancang membuat SUV listrik bernama YU7, yang dijadwalkan meluncur pada pertengahan 2025.
Jun merupakan pendiri sekaligus CEO Xiaomi. Berkat kerja kerasnya membawa Xiaomi ke industri kendaraan listrik (EV), Lei Jun kembali masuk dalam daftar Top-10 CEO Terbaik Tiongkok versi Forbes 2024.
Di daftar itu, namanya bersanding dengan sejumlah eksekutif perusahaan terkemuka China lainnya seperti Bos Pindoduo Chen Lei dan Zhao Jiazhen, CEO produsen mobil BYD Wang Chuanfu dan CEO perusahaan air minum kemasan Nongfu Spring Zhong Shanshan.
Forbes menilai Jun berhasil mengarahkan Xiaomi, perusahaan global terkemuka dalam bidang telepon pintar, ke EV dengan peluncuran SU7. Langkah ini mendefinisikan ulang strategi pasar perusahaan.
Lihat Juga : |
Kegemilangan Jun di ranah bisnis tentu berkontribusi langsung pada pundi-pundi uangnya. Kesuksesan Xiaomi membawa Lei Jun ke puncak daftar orang terkaya dunia.
Forbes menaksir harta kekayaan Lei Jun mencapai US$41,5 miliar atau setara Rp676 triliun (asumsi kurs Rp16.310 per dolar AS).
Jun lahir pada 16 Desember 1969 di Xiantao, Provinsi Hubei, China. Ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya merupakan seorang guru, sementara ibunya bekerja sebagai buruh pabrik.
Ia menempuh pendidikan di Universitas Wuhan dengan mengambil jurusan Ilmu Komputer. Jun memang berminat pada teknologi dan pengembangan perangkat lunak.
Jun muda kian terpikat pada dunia komputer saat membaca buku biografi Steve Jobs, pendiri Apple. Sosok Jobs yang kemudian menginspirasinya untuk terjun ke dunia bisnis teknologi.
Lihat Juga : |
Pada 1991, Jun lulus dari Universitas Wuhan dan bergabung dengan Kingsoft, sebuah perusahaan perangkat lunak di China. Berkat dedikasinya, Jun ditunjuk sebagai CEO pada 1998. Di bawah kepemimpinannya, Kingsoft berkembang pesat dan akhirnya berhasil melantai di bursa saham pada 2007.
Selain bekerja di Kingsoft, Jun juga mendirikan beberapa perusahaan rintisan (startup). Salah satunya Joyo.com, sebuah platform e-commerce yang kemudian diakuisisi oleh Amazon pada 2004.
Keberhasilan menjual Joyo.com ke Amazon semakin memperkuat reputasi Jun sebagai seorang pengusaha ulung di dunia teknologi.
Xiomi didirikan pada 2010 oleh Jun bersama beberapa rekan. Mereka ingin menghadirkan teknologi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Produk pertamanya adalah ponsel Xiaomi Mi 1, yang dirilis pada Agustus 2011. Strategi bisnis Xiaomi berfokus pada penjualan langsung melalui platform online dan pemasaran berbasis komunitas. Trik ini rupanya sukses membuat Xiaomi berkembang pesat dan menjadi kuda hitam bagi Apple hingga Samsung.
Seiring waktu, Xiaomi terus berinovasi dan merilis berbagai produk selain ponsel pintar. Xiaomi juga memproduksi perangkat pintar hingga ekosistem IoT (Internet of Things).
Pada 2018, Xiaomi resmi melantai di bursa saham Hong Kong.