Pertumbuhan ekonomi sebenarnya mendapatkan tenaga baru dari Program Makan Gratis yang dilaksanakan Prabowo. Tapi Ronny mengatakan hasil MBG baru terlihat melalui peningkatan kualitas SDM jangka panjang.
Menurutnya, harapan pemerintah soal MBG bisa melecut perekonomian tidak tepat.
"Menurut saya, agak cukup saya sayangkan bahwa MBG hanya dipandang sebagai pertumbuhan ekonomi saja karena dari sistemnya saja yang tersentralisasi sudah pasti tidak akan bisa menggerakkan pertumbuhan di ekonomi lokal," ujar Andry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronny berpendapat senada. Dia berkata MBG tidak akan menambah pertumbuhan ekonomi karena tidak menciptakan jalur produktif baru.
"Karena sifatnya substitusi atas makan siang yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya sehingga di sisi lain belanja makan siang dari orang tua murid di pasar konvensional jadi ikut berkurang," ujarnya.
Yusuf mengatakan ada sejumlah pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi. Pertama, pemerintah harus mendorong percepatan belanja negara, khususnya untuk proyek-proyek infrastruktur dan UMKM.
Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan kepercayaan investor dengan kepastian hukum dan regulasi. Ketiga, pemerintah juga perlu membuk lebih banyak ruang fiskal produktif.
"Dan yang paling penting, pastikan semua program unggulan punya efek multiplikatif terhadap perekonomian, bukan hanya sebagai simbol politik," ujar Yusuf.