ANALISIS

Pemerintah Kejar Ekonomi 2026 Tumbuh 5,8 Persen, Optimis atau Pesimis?

CNN Indonesia
Rabu, 02 Jul 2025 07:14 WIB
Pengamat menilai target pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 5,2-5,8 persen cukup optimistis di tengah tekanan.
Pengamat menilai target pertumbuhan ekonomi tahun depan di kisaran 5,2-5,8 persen cukup optimistis di tengah tekanan. (CNN Indonesia /Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan di level 5 persen. Target itu jauh di bawah mimpi Presiden Prabowo Subianto bisa tumbuh 8 persen selama pemerintahannya.

Meski jauh dari angan Prabowo, tapi para analis menilai rencana pertumbuhan 5 persen di 2026 itu sangat optimistis. Bahkan, cenderung di atas kemampuan pemerintah di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan saat ini.

Berdasarkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2026, pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KEM-PPKF menargetkan (pertumbuhan ekonomi) untuk tahun 2026 gross antara 5,2 persen - 5,8 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7).

Menurut Ani, sapaan akrabnya, konsumsi rumah tangga harus dikerek pada kisaran 5 persen-5,5 persen untuk mencapai target pertumbuhan itu.

Lalu, investasi minimal terkumpul Rp7.500 triliun atau tumbuh 5 persen-5,9 persen secara tahunan (year on year/ yoy).

"Pada kuartal I-2025 investasi kita hanya tumbuh 2,1 persen, selama 4 tahun terakhir investasi kita tumbuh di antara 3 persen-4 persen. Jadi kalau kita mau tumbuh di atas 5,2 persen-5,8 persen, maka investasi harus tumbuh mendekati 6 persen," jelasnya.

Tak hanya itu, kinerja ekspor pun ditekankan harus tetap terjaga stabil dengan pertumbuhan di kisaran antara 6,5 persen-6,8 persen.

Target pertumbuhan tersebut tak beda jauh dengan tahun ini yang dipatok 5,2 persen pada APBN 2025, meski pemerintah telah merevisi menjadi hanya 4,7 persen-5 persen saja sepanjang 2025.

Revisi ke bawah target perekonomian sepanjang tahun ini menjadi tanda bahwa pemerintah diambang kegagalan memenuhi proyeksi pertumbuhan yang sudah berlangsung dalam beberapa tahun ini.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky berpandangan target pertumbuhan di atas level 5 persen tersebut sangat optimis.

"Artinya kalau kita lihat secara historis, ini udah lama banget kita secara tahunan nggak tumbuh sampai 5,2 persen. Apalagi kalau sampai 5,8 persen. Mungkin selain periode pulih pandemi, kemarin mungkin di kondisi normal kita terakhir tumbuh 5,2 persen mungkin 10 tahun lalu," ujar Riefky kepada CNNIndonesia.com.

Terlebih, kondisi perekonomian memang sedang tidak baik-baik saja. Hal itu ditandai dengan daya beli menurun dan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yang hanya mampu tumbuh 4,87 persen.

"Jadi, 5,2 persen ini sangat ambisius. Mengingat apalagi di tahun lalu kita aja cukup struggling untuk bisa tumbuh di 5 persen," kata dia.

Padahal, Riefky menilai pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 harusnya bisa di atas 5 persen. Pasalnya, ada momentum ramadan di Maret yang biasanya memberikan kontribusi tinggi ke perekonomian.

"Kemarin Q-1 bahkan kita tumbuhnya jeblok di bawah 5 persen. Jadi, saya malah melihat 5,2 sampai 5,8 ini cukup optimistis, jauh dari pesimis. Memang enggak sampai 6 persen, kita pun juga sudah berdekade-dekade enggak tumbuh mencapai 6 persen. Jadi, saya rasa ini justru di atas kondisi normal kita," jelasnya.

Karenanya, Riefky menilai target pertumbuhan ekonomi tahun depan wajar hanya 5 persen.

Bersambung ke halaman berikutnya...

PR Pemerintah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER