Viral Nasabah Ajaib Sekuritas Ditagih Rp1,8 M, Dirut Buka Suara

CNN Indonesia
Senin, 07 Jul 2025 14:56 WIB
Viral nasabah Ajaib Sekuritas ditagih transaksi pembelian saham senilai Rp1,8 miliar. Pihak sekuritas mengklaim tak ada kejanggalan dari transaksi itu. (Arsip Ajaib Sekuritas)
Jakarta, CNN Indonesia --

Curhatan seorang nasabah PT Ajaib Sekuritas Asia tengah viral. Pasalnya, nasabah tersebut mengaku ditagih Rp1,8 miliar padahal hanya berniat membeli saham senilai Rp1 juta.

Pengakuan nasabah bernama Niyo tersebut diunggah pertama kali melalui akun Instagram @friendshipwithgod pada 24 Juni 2025.

"Gue cuma mau nabung saham, tapi malah ditagih 1,8 miliar?! Ajaib, ini gila banget!," tulisnya pada unggahan di akun media sosialnya.

Menurut penjelasannya, ia hanya bermaksud membeli saham Bank BTN (BBTN) senilai Rp1 juta. Namun, saat pembayaran transaksi ditagihkan Rp1,8 miliar, padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan selama proses pembelian.

Begitu dicek, ada transaksi pembelian saham BBTN sebanyak 16.541 lot senilai Rp1,8 miliar di akunnyayang tidak pernah ia lakukan. Ia makin kaget lantaran pembelian itu menggunakan fitur trading limit Ajaib, yang tak pernah ia manfaatkan.

Trading limit adalah fitur yang memungkinkan nasabah membeli saham lebih yang nilainya lebih besar dari dana yang tersedia di rekening, dengan memanfaatkan tambahan daya beli (buying power) yang disediakan oleh Ajaib.

Niyo mengaku sudah langsung menyampaikan keluhan kepada Ajaib. Alih-alih mendapatkan solusi, ia justru menerima email tagihan utang beserta denda keterlambatan pembayaran.

"Seolah-olah saya ini nasabah yang lari dari tanggung jawab. Padahal, sepeserpun saya gak pernah merasa berutang!" tulisnya.

Ia menyebutkan sudah menabung selama 3 tahun 6 bulan melalui aplikasi Ajaib sejak 2022. Bahkan ia membeli saham dengan jumlah teratur setiap hari.

"Saya nabung setiap hari selama 3 tahun 6 bulan disini, tanpa jeda satu hari pun, bisa dibuktikan dengan track record nabung saya di aplikasi. Tapi saat value aset saya cukup besar, kok malah dijebak kaya gini," tulisnya.

Belakangan, Niyo mengaku didatangi seseorang yang mengaku sebagai Dirut Ajaib. Sang tamu menawarkan memberikan kompensasi kerugian Niyo dengan syarat nasabah harus tutup mulut soal kasus ini. Tawaran itu pun ditolak Niyo.

Tanggapan Ajaib Sekuritas

Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia Juliana mengatakan tidak ada gangguan sistem atau error saat transaksi dilakukan oleh Niyo. Setelah melakukan penyelidikan, perusahaan mengklaim tidak menemukan kejanggalan dalam transaksi saham Rp1,8 miliar yang dilakukan Niyo.

Namun, Juliana mengaku sang nasabah memang menjadi pelanggan setia yang terus bertransaksi hingga total portofolionya di atas Rp1 miliar.

"Kami juga tidak menemukan kejanggalan apapun dalam prosesnya. Sebab, transaksi tersebut telah melewati proses konfirmasi di handphone beliau," jelasnya dalam unggahan video di akun Instagram Ajaib Investasi, Minggu (6/7).

Respons balik nasabah

Terkait dengan tanggapan sang dirut, Niyo mengaku tidak pernah menerima konfirmasi saat melakukan transaksi Rp1,8 miliar tersebut.

"Bohong besar. Nggak pernah ada konfirmasi pre order yang muncul di layar saya. Langsung kebeli saham senilai Rp1,8 miliar tanpa seizin dan sepengetahuan saya," tegasnya.

Ia pun meminta Ajaib untuk jujur dan tidak membohongi nasabah.

"Jangan akali nasabah paka kata konfirmasi pre order kalau kenyataannya nggak pernah ada konfirmasi apapun yang saya klik. Kalau memang benar ada, Ajaib pasti menunjukkan log nya pada saat saya meminta secara resmi pada 30 Juni 2025," pungkasnya.

(ldy/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK