Prabowo Bahas Strategi Hadapi Ekonomi Global & Penguatan Kemitraan AS
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Rapat Terbatas bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jumat (27/6).
Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk membahas berbagai langkah strategis dalam menghadapi dinamika perekonomian global yang semakin kompleks.
Salah satu isu utama yang dibahas adalah penyesuaian kebijakan tarif perdagangan dengan Amerika Serikat, sekaligus penguatan kerja sama ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Pemerintah menilai, perubahan lanskap ekonomi global menuntut respons yang cepat dan terukur agar perekonomian nasional tetap tangguh dan berdaya saing.
Sebagai bagian dari respons tersebut, pemerintah mendorong percepatan deregulasi sektor riil, khususnya melalui penyederhanaan aturan ekspor-impor.
Langkah ini ditempuh dengan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang mengubah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Revisi kebijakan tersebut diarahkan pada pengaturan sektoral yang lebih fleksibel agar pelaku usaha dapat lebih leluasa dalam menjalankan aktivitas ekspor-impor.
Presiden juga menegaskan pentingnya menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif dengan memangkas hambatan perizinan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan investasi nasional.
"Dalam kerangka tersebut, Presiden Prabowo turut menekankan bahwa deregulasi sektor riil harus diarahkan untuk meningkatkan daya saing, utamanya melalui penyederhanaan birokrasi sehingga dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di dalam negeri," kata Airlangga dalam keterangannya Senin (7/7).
Selanjutnya, rapat tersebut juga menyoroti terkait kemajuan positif dalam dialog perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Pemerintah memandang bahwa kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam membangun kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan.
Kedua pihak sepakat untuk mendorong solusi yang saling menguntungkan dengan mempertimbangkan nilai strategis dalam hubungan ekonomi bilateral kedua negara.
Saat ini, proses perundingan antara tim negosiator dari masing-masing pihak berlangsung secara intensif untuk menjajaki berbagai opsi permintaan dan penawaran yang diajukan.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memperoleh dukungan dan respons positif dari United States Secretary of the Treasury dan United States Trade Representative, terhadap inisiatif dalam memperkuat kerja sama ekonomi bilateral Indonesia - Amerika Serikat.
Dukungan tersebut menjadi sinyal positif bagi upaya bersama membangun kemitraan ekonomi yang lebih erat dan saling menguntungkan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
(inh)