BPJPH Sebut IGHF Bawa Indonesia Puncaki Modest Fashion di SGIE 2024

BPJH | CNN Indonesia
Rabu, 09 Jul 2025 15:51 WIB
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, didampingi Waka BPJPH, Afriansyah Noor, dan Sestama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR RI, di Gedung Nusantara, Senin (7/7). (Foto: Arsip BPJPH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia kembali menunjukkan perkembangan positif dalam ekosistem industri halal global. Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024 yang dirilis oleh DinarStandard, Indonesia berhasil mempertahankan posisinya di peringkat ketiga dunia secara keseluruhan, serta mencatat kemajuan signifikan di beberapa sektor utama.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI, Ahmad Haikal Hasan, menyampaikan bahwa Indonesia tetap berada di posisi ketiga, dengan peningkatan signifikan di sejumlah sektor.

“Laporan SGIE ini harus kita perhatikan dan menjadi motivasi kami bersama seluruh stakeholders untuk membangkitkan semangat dan kinerja agar di tahun yang akan datang bisa peringkat pertama,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (8/7/2025).

Ia menekankan pentingnya memperkuat seluruh sektor industri halal melalui kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Salah satu pencapaian utama Indonesia dalam SGIE Report 2024 adalah keberhasilan menempati peringkat pertama dunia pada sektor modest fashion atau busana muslim. Selain itu, Indonesia juga meraih posisi kedua pada sektor wisata ramah Muslim serta farmasi dan kosmetik halal.

Sekretaris Utama BPJPH, Muhammad Aqil Irham, menambahkan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya strategis pemerintah dalam memperkuat ekosistem industri halal nasional.

“Kita bersyukur terdapat sejumlah kemajuan di sejumlah sektor unggulan industri halal dalam rilis SGIE Report 2024. Ini merupakan capaian kinerja pemerintah yang terus berupaya memperkuat ekosistem halal nasional melalui berbagai upaya strategis,” jelas dia.

Ia melanjutkan, pencapaian Indonesia sebagai peringkat pertama di sektor modest fashion adalah hasil nyata Indonesia Global Halal Fashion (IGHF) yang kita jalankan ke lima negara, dimulai dari ajang fashion week di Indonesia pada Maret 2024, kemudian di Malaysia pada Agustus 2024, dan selanjutnya di London UK, Milan Italia, dan Paris pada September 2024.

Sebagai informasi, IGHF merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri tekstil, desainer, dan produsen kain halal. 

Program ini diluncurkan pada ajang Indonesia Fashion Week di Jakarta Convention Center (JCC) pada 28 Maret 2024, dengan tujuan memperkenalkan produk fesyen muslim Indonesia yang berbasis budaya dan berorientasi halal kepada pasar global. IGHF telah digelar di Malaysia, Inggris, Italia, dan Prancis sepanjang tahun lalu.

“IGHF menjadi sarana strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat fesyen Muslim dunia dan menunjukkan daya saing produk halal Indonesia,” tambah Aqil.

Menurutnya, penguatan sektor fesyen muslim juga menjadi bagian dari persiapan menuju implementasi kewajiban sertifikasi halal bagi barang gunaan, termasuk produk fesyen, yang akan berlaku pada Oktober 2026. Langkah ini mencakup penguatan sektor hulu seperti akses bahan baku dan produksi, serta promosi dan pemasaran.

SGIE Report 2024 juga mencatat peningkatan signifikan Indonesia pada sektor Muslim Friendly Tourism, dengan lonjakan peringkat dari luar 10 besar menjadi peringkat kedua dunia. Capaian ini didukung oleh percepatan sertifikasi halal makanan dan minuman di 3.000 desa wisata melalui kerja sama antara BPJPH dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Di sektor farmasi dan kosmetik halal, Indonesia juga naik ke peringkat kedua dari posisi kelima pada 2023. Sedangkan pada sektor keuangan syariah, Indonesia naik satu peringkat ke posisi keenam.

Namun, terdapat penurunan pada sektor makanan halal dari posisi kedua menjadi keempat, serta sektor media dan rekreasi dari posisi keenam menjadi ketujuh.

Laporan SGIE 2024 menjadi indikator penting dalam memantau kinerja ekonomi halal global. Bagi Indonesia, capaian ini menjadi pijakan untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama dalam industri halal dunia.

(rir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK