Senada dengan Ronny, supaya bansos lebih tepat sasaran, Rendy juga menyarankan pemerintah untuk mengubah cara penyalurannya.
Apabila Ronny menyarankan bansos diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka Rendy menyarankan mengganti dengan bantuan nontunai. Salah satu opsi adalah mengganti bantuan dengan voucher digital yang hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pokok di warung atau mitra UMKM tertentu.
"Skema seperti ini sudah diterapkan di sejumlah negara dan terbukti lebih efektif dalam mendorong konsumsi yang sehat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, peran pendamping sosial di lapangan juga dinilai perlu diperkuat. Mereka bukan hanya mengurus administrasi, tapi juga bertugas memantau apakah bantuan benar-benar digunakan untuk kebutuhan yang mendesak.
Ke depan, bansos juga disarankan agar sebaiknya terintegrasi dengan pelatihan keterampilan atau program pemberdayaan ekonomi. Tujuannya agar penerima tidak terus bergantung pada bantuan, melainkan punya peluang untuk meningkatkan taraf hidup secara mandiri
Sementara, terkait wacana Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban judi online, Rendy menilai pendekatan ini harus sangat hati-hati.
Sebab, jika bantuan justru diberikan kepada pelaku judi yang sadar bahwa tindakannya merugikan tapi tetap melakukannya, maka itu berisiko menciptakan perverse incentive, di mana perilaku buruk malah mendapatkan kompensasi.
"Tapi kalau yang dibantu adalah anak-anak atau anggota keluarga lain yang menjadi korban secara tidak langsung, maka intervensi sosial masih bisa dipertimbangkan. Prinsipnya jelas, negara harus melindungi yang rentan, tapi jangan sampai memberikan insentif pada perilaku menyimpang," pungkas Rendy.
(agt)