Kementerian ESDM tak akan menambah kuota LPG 3 kg meski Koperasi Desa Merah Putih menjadi subpangkalan. Bahkan, jumlah kuota bisa turun karena lebih tepat sasaran.
Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan dengan masuknya KopDes Merah Putih, maka pengawasan bisa lebih diperketat yakni pembeli yang yang data NIK nya terdaftar di sistem.
"Bisa mendistribusikan sesuai dengan tepat sasaran, kira-kira gitu lah. Jadi malah berkurang, bukannya tambah (kuota LPg 3kg)," ujar Tri ditemui di Kantornya, Kamis (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, saat ini sudah ada lebih dari 80 ribu KopDes Merah Putih yang sudah terdaftar secara hukum. Apabila semuanya berjalan dan menjual LPG 3 kg, maka akan sangat membantu pemerintah untuk menyalurkan subsidi tepat sasaran.
"Jadi harusnya malah berkurang (kuota) kalau tepat sasaran. Kita harapkan ini (adanya KopDes) bisa tepat sasaran," jelasnya.
Tri mengatakan saat ini masih menunggu data final masyarakat yang berhak menerima subsidi. Setelah ada, maka akan langsung dikoordinasikan untuk difinalkan skema subsidi tepat sasaran, salah satunya untuk program LPG 3 kg Satu Harga.
"Nanti ada sistem yang lagi dibuat (untuk pengawasan), lagi menunggu data BPS. Dengan data-data ini nanti mudah-mudahan lebih tepat (sasaran) lah," tegasnya.
Terkait dengan harga yang akan ditetapkan untuk program LPG Satu Harga, ia mengatakan pembahasan belum sampai titik itu. Saat ini, masih dalam pembicaraan skema yang akan ditentukan.
"Belum, belum, masih masuk pembahasan awal kementerian," pungkasnya.
(ldy/agt)